SOLOPOS.COM - Speed boat melaju di Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Minggu (19/12/2021). Kawasan Rawa Jombor kian bersih seiring bergulirnya program penataan dan revitalisasi. (Solopos/ Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Rencana pengoperasian bus khusus wisata dengan rute ke Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat dan Girpasang, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang hingga kini terus dimatangkan. Rencananya, di masing-masing rute bakal disediakan dua unit shuttle bus.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten, Supriyono, mengatakan rute bus khusus wisata itu, yakni Terminal Ir. Soekarno-Rawa Jombor dan Terminal Ir. Soekarno-Girpasang. Kendaraan yang direncanakan untuk pengoperaian angkutan khusus wisata, DAMRI berupa Toyota Hiace. Setiap unit diperkirakan mampu mengangkut 14 penumpang.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Setiap rute kelihatannya ada dua unit yang dioperasikan,” kata Supriyono saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (22/3/2022).

Baca Juga: Ada Bus Menuju Girpasang, Begini Respons Warga Lereng Gunung Merapi

Di masing-masing tujuan destinasi wisata itu bakal disiapkan halte atau tempat pemberhentian sementara. Soal teknis beroperasi bus tersebut, Supriyono menjelaskan angkutan itu beroperasi seperti angkutan umum pada umumnya.

“Jadi bus itu nanti stay di terminal pada jam tertentu. Kemungkinan nanti akan dibuat jam-jam keberangkatannya,” kata Supriyono.

Soal tarif tiket bus tersebut, Supriyono menjelaskan masih dalam kajian. Rencananya, pengoperasian rute bus khusus wisata itu dilakukan pada Selasa (29/3/2022).

DAMRI berencana mengoperasikan bus khusus wisata bakal beroperasi dari Terminal Ir. Soekarno Klaten menuju Rawa Jombor dan Girpasang. Pertimbangan pengoperasian bus khusus wisata itu sebagai bagian upaya mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur dan sekitarnya. DAMRI menilai Klaten memiliki potensi yang bisa dikembangkan diantaranya Rawa Jombor dan Girpasang.

Baca Juga: Musim Hujan Pengaruhi Jumlah Pengunjung di Jembatan Gantung Girpasang

“Karena kaitannya peningkatan pariwisata sebagai penggerak ekonomi, kami ingin masuk disana, menstimulasi di sana, baik Rawa Jombor maupun Girpasang. Roda ekonomi masyarakat ikut tergerak. Salah satu penggerak yang harus ada adalah transportasi. Kami menyediakan itu,” kata General Manager DAMRI Cabang Yogyakarta, Boy Aryadi.

Boy menjelaskan disiapkan dua unit moda transportasi untuk masing-masing destinasi wisata tersebut sembari DAMRI melihat potensi pengoperasian transportasi di kedua destinasi itu.

“Tetapi tidak menutup kemungkinan kalau antusias tinggi, pasti akan kami pertimbangkan,” kata dia.

Sebagaimana diketahui, Rawa Jombor saat sekarang masih dalam proses revitalisasi. Di kawasan itu ada Taman Nyi Ageng Rakit yang didalamnya terdapat plaza kuliner. Kawasan Rawa Jombor kini juga dilengkapi wahana permainan yang dibuka warga serta perahu wisata.

Baca Juga: Tertibkan Kawasan Rawa Jombor, Pemkab Klaten Bentuk Satgas Khusus

Sedangkan, Girpasang merupakan perkampungan terisolasi di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang yang berada pada lereng Gunung Merapi. Kampung itu belakangan menjadi destinasi wisata yang ramai dikunjungi ribuan wisatawan saat akhir pekan.

Kondisi perkampungan yang masih asri, akses menuju ke kampung itu kini bisa melalui jembatan gantung, melengkapi gondola penumpang yang sebelumnya sudah beroperasi.

Selain Girpasang, ada destinasi baru di Tegalmulyo, yakni Sapuangin. Kawasan Sapuangin yang berada di Dukuh Pajegan kini dilengkapi dengan spot selfie berlatar belakang puncak Merapi serta camping area.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya