SOLOPOS.COM - Bus Solo-Jogja tengah menurunkan penumpang di sub terminal Penggung, Klaten, Sabtu (11/5/2013). (JIBI/SOLOPOS/Shoqib Angriawan)

Bus Solo-Jogja tengah menurunkan penumpang di sub terminal Penggung, Klaten, Sabtu (11/5/2013). (JIBI/SOLOPOS/Shoqib Angriawan)

KLATEN — Sehari setelah bus-bus jurusan Jogja-Solo melakukan pemogokan, aktivitas di sejumlah sub terminal Klaten terlihat berjalan normal. Meski demikian, sejumlah penumpang mengaku naik bus jurusan Jogja-Surabaya lebih nyaman.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Salah satu warga Ngemplak, Boyolali, Rendra Ari Wibowo, mengungkapkan dirinya memang beberapa kali naik bus jurusan Surabaya-Jogja saat berangkat kuliah di salah satu universitas swasta di Yogyakarta.

“Bus jurusan Surabaya-Jogja itu ber-AC, tidak berdesak-desakan, bahkan ada salah satu bus yang memberi tambahan bonus minuman kepada penumpang,” ujarnya saat ditemui Solopos.com, di wilayah Kartasura, Sabtu (11/5/2013).

Dengan fasilitas dan pelayanan yang lebih baik itu, menurutnya, membuatnya nyaman karena tidak berdesak-desakan saat berada dalam bus. Meski demikian, dia mengaku hanya bisa naik bus jurusan Surabaya-Jogja saat malam hari. Sebab, bus itu memang tidak boleh berhenti di sembarang tempat. Namun, dia menyayangkan tindakan kru bus jurusan Jogja-Surabaya yang nekat menaikkan penumpang di tengah kota, bukan di terminal.

Sementara itu, berdasarkan pantauan di Sub Terminal Bendo Gantungan, Klaten terlihat sepi dan nyaris tidak ada penumpang yang naik bus. Di Sub Terminal Penggung, Klaten, jumlah penumpang terlihat lumayan banyak. Aktivitas di sub terminal itu berjalan cukup lancar.

Salah satu penumpang asal Jatinom, Bakrie, mengaku naik bus jurusan Solo-Jogja sedikit tidak nyaman. Selain harus berdesak-desakan, penumpang juga sering dihadapkan dengan pengamen dan pedagang asongan yang ada di dalam bus.

“Kan tidak nyaman kalau ada pengamen dan pedagang asongan,” ujarnya saat ditemui Solopos.com di Sub Terminal Penggung, Sabtu.

Selama dua pekan sekali, laki-laki yang sekolah di salah satu SMA di Solo itu pulang ke rumahnya yang ada di Jatinom dengan menaiki bus jurusan Surabaya-Jogja maupun Jogja-Solo.
Dia membenarkan beberapa fasilitas yang ada di bus jurusan Surabaya-Jogja memang lebih baik.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Klaten, Agus Supriyanto, mengatakan aksi pemogokan bus Solo-Jogja selama beberapa jam pada Jumat (10/5/2013) tidak begitu berpengaruh pada transportasi maupun penumpang yang ada di Klaten.

Meski demikian, dia meminta kepada bus-bus yang memiliki perjanjian untuk menepati dan melaksanakan kesepakatan itu.

“Seharusnya menjadi komitmen masing-masing, karena bus jurusan Jogja-Solo persaingan [dengan bus Surabaya-Jogja] tidak memadai,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya