SOLOPOS.COM - bus terbakar di Desa Kedunglengkong, Kecamatan Simo, Boyolali, Rabu (20/1/2021). (Istimewa)
Solopos.com, BOYOLALI -- Sebuah bus terbakar di Desa Kedunglengkong, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali, Rabu (20/1/2021). Pemilik bus mengalami luka bakar dalam kejadian tersebut.
Kejadian bus terbakar di Boyolali itu diduga dipicu adanya korsleting listrik kendaraan.
Kapolres Boyolali, melalui Kapolsek Simo, Sunoto, mengatakan kebakaran terjadi sekitar pukul 16.30 WIB di teras rumah korban. Korban adalah Hari Susilo, 35, warga Grenjeng RT 005/RW 002, Desa Kedunglengkong, Kecamatan Simo.
5 Fase Pembentukan Waterspout yang Terjadi di WGM Wonogiri
5 Fase Pembentukan Waterspout yang Terjadi di WGM Wonogiri
Kejadian bermula ketika korban dan anaknya tengah mengganti oli mesin bus miliknya berplat nomor AA 7032 OG. Sebelum menuangkan oli mesin yang baru, mesin dibersihkan dengan menggunakan solar dan bensin.
"Namun diduga, bensin yang digunakan untuk membersihkan mesin mengenai kabel atau instalasi kelistrikan bus, sehingga menimbulkan korsleting dan mengakibatkan terjadinya kebakaran bus," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Kamis (21/1/2021).
Akibat kejadian itu korban mengalami luka bakar pada bagian kepala, tubuh, kedua tangan dan kaki sebelah kiri. Selanjutnya korban dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Sedangkan kondisi bus yangg terbakar pun mengalami kerusakan parah.
Api berhasil dipadamkan oleh petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali, personel Polsek Simo dan Koramil Simo yang dibantu warga setempat.
KRL Jogja-Solo Diharapkan Terintegrasi dengan BST dan Trans Jogja
Kepala Bidang (Kabid) Pemadam Kebakaran Satpol PP Boyolali, Dono Rumekso, mengatakan telah mendapatkan laporan kejadian bus terbakar pada Rabu sore.
"Pelapor melihat ada bus terbakar di halaman rumah Pak Hari [korban]. Kemudian karena api semakin membesar, pelapor menghubungi pos pemadam kebakaran Kabupaten Boyolali. Untuk pemadaman berjalan lancar," kata dia, Kamis.
Klaten Bakal Miliki 28 Sekolah Penggerak untuk Cetak Siswa Berjiwa Pancasila