SOLOPOS.COM - Peserta upacara peringatan HUT ke-176 Boyolali di Alun-Alun Kidul Boyolali mengenakan busana adat Jawa, Senin (5/6/2023). (solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Upacara peringatan Hari Ulang Tahun atau HUT ke-176 Kabupaten Boyolali yang digelar di Alun-Alun Kidul, Senin (5/6/2023), berlangsung unik dengan nuansa kejawen. Mulai dari busana hingga bahasa yang dalam upacara itu serba-Jawa.

Termasuk para pejabat Forkopimda dan pegawai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali semuanya memakai busana kejawen. Sedangkan bahasa yang digunakan ada bahasa Jawa krama.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Bupati Boyolali, M Said Hidayat, mengungkapkan pemakaian busana dan bahasa Jawa memiliki makna seperti yang diajarkan dalam nilai-nilai Pancasila yaitu menjaga nilai-nilai budaya.

“Melalui budaya ini lah yang mempersatukan bangsa dan negeri ini. Maka menjaga nilai-nilai budaya menjadi bagian yang terpenting. Di sisi yang lain, ada semangat ketuhanan, dan seperti tadi saya sampaikan terima kasih kepada bupati senior saya, Pak Seno Samodro,” ujarnya saat ditemui wartawan seusai upacara peringatan HUT ke-176 Boyolali itu.

Said berterima kasih kepada Seno karena telah membangun kompleks kantor kabupaten dengan lima tempat ibadah yang menyatu. Setelah masa kepemimpinan beralih, Said pun meneruskan pembangunan salah satunya membangun Alun-Alun Pancasila di Cepogo dengan dasar semangat Pancasila.

Said juga menyampaikan di usia ke-176, telah banyak prestasi yang diraih Boyolali seperti opini WTP 12 kali berturut-turut dari BPK, lalu juga MCP terbaik dan Survei Penilaian Integritas (SPI) peringkat I nasional yang diapresiasi KPK.

Kemudian Piala Adipura yang ke-14, Pengelolaan Kebun Raya Indrokilo terbaik se-Indonesia, dan prestasi lainnya. Ia mengungkapkan salah satu dokter spesialis jiwa di Boyolali, dr Ismail, baru saja berkumpul dengan dokter spesialis jiwa se-Asia dan beberapa dari Amerika.

Ternyata, lanjut Said, dokter luar negeri juga memperhatikan apa yang dilaksanakan Pemkab Boyolali dalam memperhatikan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Boyolali.

Pemkab Boyolali juga memiliki program untuk memberikan intervensi kepada perawatan ODGJ yang dipusatkan di RSUD Simo. Per desa juga disediakan sukarelawan untuk ODGJ agar mengawasi pengobatan mereka.

“Bupati menyampaikan terima kasih kepada kepada lini jajaran Pemerintah Kabupaten Boyolali, camat, kepala desa, perangkat desa, RW, RT, dan masyarakat Boyolali secara keseluruhan yang sudah menyatu dalam rangka untuk mempercepat laju pembangunan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya