SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

SOLO – Rencana bisnis (business plan) pengembangan mobil Kiat Esemka menjadi mobil nasional yang diproduksi secara massal mulai disusun. Walikota Solo, Joko Widodo telah mengundang jajaran direksi Solo Techno Park (STP) dan sejumlah pemangku kepentingan terkait dan menggelar rapat di kantornya di Balaikota, Senin (9/1/2012).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sayangnya, Jokowi, sapaan akrab walikota, tidak bersedia memberikan penjelasan mengenai hasil rapat tersebut dan menyerahkan kepada Direktur Pelayanan dan Pengembangan STP, Gampang Sarwono untuk menjawab pertanyaan wartawan. Menurut Gampang, ada banyak hal yang harus dibahas dalam penyusunan rencana bisnis tersebut.

“Di antaranya akan melibatkan berapa SMK. Diharapkan semua SMK bisa dilibatkan, tidak hanya di Solo tapi juga daerah-daerah lain. Masih perlu dibahas pula soal sarana-prasarananya. Itu masih perlu dihitung berdasarkan kawasan yang ada,” kata Gampang.

Mengenai kapasitas produksi maksimal, Gampang mengatakan hal itu sangat tergantung pada bentun sinergi yang terjalin antara semua stakeholders. Juga pada sarana-prasarana produksi dan luas lahan.

Gampang menambahkan untuk hal-hal yang berkaitan dengan keamanan dan keselamatan pengguna, produksi mobil Kiat Esemka itu tentu akan melibatkan tenaga yang ahli di bidangnya. Sedangkan hal-hal yang tidak berkaitan dengan masalah itu bisa dikerjakan oleh para siswa SMK dan pemula. Soal syarat-syarat kelaikan, Gampang mengatakan mobil buatan SMK itu sudah diuji emisi dan lolos uji emisi Euro II. “Tinggal Euro IV yang belum,” katanya.

Sementara itu mengenai kemungkinan dijadikannya mobil Kiat Esemka sebagai mobil dinas pejabat Pemkot, Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Suharto mengatakan hal itu masih harus menunggu hasil uji kelaikan. Dilihat spesifikasinya, Budi mengatakan mobil itu layak dan tidak bertentangan dengan ketentuan mengenai mobil dinas. “Ya nanti harus dilihat dulu hasil uji kelaikannya bagaimana, baru bisa diputuskan bisa atau tidaknya jadi mobil dinas,” kata Budi.

Lebih lanjut, Budi mengatakan apa yang dilakukan Walikota dan Wakil Walikota dengan memakai mobil itu merupakan bentuk dukungan untuk pengembangan mobil Esemka itu. Saat itu, status mobil itu masih pinjam pakai, belum menjadi mobil dinas. Pada saatnya nanti, tambah Budi, kalau sudah ditetapkan sebagai mobil dinas tentu Pemkot harus membeli.

JIBI/SOLOPOS/Suharsih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya