Solopos.com, KLATEN — Proyek pembangunan gedung pertemuan Grha Bung Karno di Buntalan, Klaten Tengah, Klaten, yang akan diresmikan sebelum Lebaran nanti membutuhkan waktu pengerjaan sekitar lima tahun sejak 2018.
Anggaran yang dikeluarkan Pemkab Klaten dari APBD untuk pembangunan gedung megah tersebut sudah mencapai Rp90 miliar sejauh ini. Pemkab masih melakukan penyempurnaan dengan menambah fasilitas dan sejumlah perbaikan pada tahun ini.
Berdasarkan data yang diperoleh Solopos.com, pembangunan gedung Grha Bung Karno Klaten dimulai pada 2018 dengan pagu anggaran senilai Rp3,5 miliar. Anggaran itu untuk pengurukan tanah serta pembuatan talut sungai.
Kemudian pada 2019, Pemkab kembali melanjutkan pembangunan gedung pertemuan tersebutu dengan nilai kontrak sekitar Rp15,4 miliar. Pekerjaan saat itu fokus mendirikan struktur hingga atap bangunan gedung utama.
Kemudian pada 2019, Pemkab kembali melanjutkan pembangunan gedung pertemuan tersebutu dengan nilai kontrak sekitar Rp15,4 miliar. Pekerjaan saat itu fokus mendirikan struktur hingga atap bangunan gedung utama.
Proyek pembangunan dilanjutkan pada 2020 dengan pagu anggaran Rp36,3 miliar. Tadinya Pemkab Klaten menganggarkan Rp42,4 miliar, namun dipangkas menjadi Rp36,3 miliar kaena refocussing anggaran untuk penanganan Covid-19.
Anggaran pada 2020 digunakan untuk merampungkan pembangunan gedung utama, perataan tanah, serta pembangunan talut mengelilingi kawasan gedung. Sementara pada 2021 Pemkab Klaten menganggarkan hampir Rp7 miliar untuk melanjutkan proyek gedung pertemuan Grha Bung Karno.
Fokusnya untuk pembangunan pagar sisi depan, pendapa, taman, serta pembuatan lahan parkir. Proyek pembangunan di kompleks Grha Bung Karno bakal berlanjut tahun ini meski gedung utama sudah rampung.
Proyek pembangunan tahun 2023 ini untuk joglo di sisi timur kompleks gedung utama. Selain itu, ada pengurukan hingga penataan lahan parkir serta pagar pengamanan bangunan di pinggir sungai.
“Nilainya untuk tahun ini sekitar Rp11,5 miliar,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Klaten, Suryanto, saat ditemui Solopos.com di Grha Bung Karno, Senin (16/1/2023).
Soal perawatan gedung, Suryanto menjelaskan menjadi kewenangan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperakim). Sementara itu kerusakan terlihat pada beberapa bagian atap gedung utama gedung di tepi jalan by pass dekat Terminal Ir Soekarno itu.
Seperti yang terlihat pada plafon eternit di bagian depan gedung utama yang jebol di satu lokasi hingga rangka atap dari baja ringan terlihat. Selain itu, ada beberapa lokasi yang jebol dengan ukuran lebih kecil. Beberapa bagian plafon sudah menghitam dan berlumut.
Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan gedung utama masih dalam masa pemeliharaan oleh kontraktor yang melaksanakan proyek pembangunan. Ia mengakui gedung itu usianya sudah hampir lima tahun dan ada beberapa bagian yang bocor.
“Gedung tidak dipakai pasti dampaknya seperti ini. Tetapi ada masa pemeliharaan. Saat peresmian nanti kondisinya sudah baik lagi,” kata Mulyani. Grha Bung Karno direncanakan diresmikan sebelum Lebaran 2023 atau antara Maret-April 2023.
Pemkab berencana mengundang Ketua DPR, Puan Maharani, untuk meresmikan gedung tersebut. “Sebelum puasa semoga sudah selesai semua, baru mengundang Bu Puan Maharani,” kata Mulyani.