SOLOPOS.COM - Para sukarelawan SAR dan BPBD serta aparat TNI/Polri mengecek kondisi Puskesmas Masaran 2 yang tergenang air luapan Sungai Grompol Sragen, Sabtu (9/3/2024) malam. (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN — Setelah diterjang banjir luapan Sungai Grompol pada akhir pekan lalu, Pemkab Sragen mewacanakan untuk merelokasi Puskesmas Masaran 2. Berdasarkan estimasi awal, pembangunan tersebut membutuhkan dana yang tak sedikit, sekitar Rp7 miliar.

Wacana tersebut kemungkinan baru bisa direalisasikan pada 2026 atau 2027 mendatang. Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Hargiyanto, memastikan tak ada anggaran untuk pembangunan Puskesmas Masaran 2 tahun ini. Begitu pula di tahun 2025 karena belum ada lahan untuk relokasi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Memang mencari lahan untuk puskesmas itu sulit. Atas dasar itu, wacana pembangunan Puskesmas Masaran 2 itu memungkinkan dilakukan pada 2026 atau 2027. Hal itu nanti menunggu kebijakan Bupati Sragen yang baru,” ujar Hargiyanto, Selasa (12/3/2024).

Pada 2022 lalu, Pemkab Sragen pernah berupata mencari lahan untuk lokasi baru Puskesmas Masaran 2, tetapi gagal. Posisi gedung Puskesmas Masaran 2 saat ini lantainya lebih rendah daripada jalan. Kalau lantainya ditinggikan memungkinkan, tetapi dikhawatirkan akan berdampak pada lingkungan sekitarnya.

Menurut Hargiyanto, untuk membangun sebuah puskesmas idealnya membutuhkan anggaran Rp6 miliar-Rp7 miliar. Pembangunan Puskesmas Sragen Kota butuh dana Rp6 miliar, sementara untuk pembangunan Puskesmas Plupuh membutuhkan dana Rp7,5 miliar karena ada relokasi.

“Untuk Puskesmas Masaran 2 itu nanti kemungkinan hampir sama dengan Puskesmas Plupuh karena juga ada relokasi sehingga kebutuhan anggarannya bisa Rp7,5 miliaran. Puskesmas Masaran 2 itu merupakan puskesmas rawat inap sehingga kebutuhan lahannya minimal 3.000 meter persegi,” jelasnya.

Sebagai informasi, pada Sabtu (9/3/2024) malam, Puskesmas Masaran 2 kebanjiran luapan Sungai Grompol saat hujan deras mengguyur. Puskesmas tersebut tergenang air selama 2,5 jam. Akibatnya lima pasien harus dievakuasi ke Puskesmas Masaran 1 Sragen.

Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen, Nengah Adnyana Oka Manuaba, mengatakan ketinggian air di dalam puskesmas sampai 10 cm. Banjir itu terjadi sejak pukul 18.33 WIB dan surut pada pukul 21.00 WIB.

Oka menilai fasilitas kesehatan yang berisiko banjir solusinya memang harus direlokasi. Kalau relokasi belum memungkinkan, maka perlu ada kajian dari Dinas Pekerjaan Umum dan Disperkimtaru [Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Pertanahan, dan Tata Ruang] terkait dengan lokasi rawan banjir. Untuk ekeskusi hasil kajian itu tergantung kebijakan pimpinan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya