SOLOPOS.COM - Salah satu siswa SDN Koripan 1, Matesih, Karanganyar, tengah dirawat lantaran terkena cacar air, Selasa (6/9/2011). (JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi)

Salah satu siswa SDN Koripan 1, Matesih, Karanganyar, tengah dirawat lantaran terkena cacar air, Selasa (6/9/2011). (JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi)

Karanganyar (Solopos.com)--Petugas Puskesmas Kecamatan Matesih mendatangi ke rumah-rumah siswa SDN 1 Koripan yang terjangkit cacar air, Rabu (7/9/2011) pagi.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Petugas dibagi menjadi empat tim yang tersebar di empat wilayah, yakni Banjarsari, Gunungwijil dan Kayulemah, Krajan dan Bolotan, serta Koripan dan Mendalan.

Petugas antara lain menanyai kapan awal mula mereka terkena penyakit yang disebabkan oleh virus itu, memberikan petunjuk agar tidak bersentuhan dengan orang secara langsung, serta memisahkan pakaian maupun peralatan mandi. Hal itu perlu dilakukan oleh si penderita agar penyakit tersebut tidak menular ke orang lain.

Salah satu petugas Puskesmas Matesih, Suharto, belum bisa mengkategorikan kejadian tersebut termasuk dalam kejadian luar biasa (KLB). Investigasi tersebut harus diselesaikan sehari ini.

“Hari ini hanya investigasi. Datanya akan kami kirimkan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar. Setelah data diolah, kami baru bisa menentukan tindakan apa yang akan dilakukan,” ujar Suharto.

Seperti diberitakan sebelumnya sebanyak 41 siswa SDN 1 Koripan, Kecamatan Matesih, tidak masuk pada hari pertama sekolah. Diduga ke-41 siswa tersebut terkena penyakit cacar air. Beberapa pekan sebelumnya, saat masih Bulan Puasa, sejumlah siswa sudah terkena penyakit tersebut.

Kepala SDN 1 Koripan, Sugiarto mengatakan, awalnya hanya ada beberapa siswa kelas II yang terkena cacar air. Namun hari berikutnya, sejumlah siswa di kelas II juga terkena. “Dari sebanyak 43 siswa kelas II, ada 23 anak yang terkena penyakit cacar air,” katanya saat ditemui wartawan, Selasa (6/9/2011) siang.

Karena tidak ingin penyakit tersebut menular ke anak-anak yang lain, maka sekolah memberikan izin kepada anak-anak yang sakit untuk tidak masuk.

Tapi beberapa hari kemudian, siswa yang duduk di kelas yang lain juga terkena penyakit yang sama. Awalnya timbul bintik-bintik, gatal dan panas. Saat sekolah menggelar halal bi halal pada hari pertama masuk sekolah, Selasa ), sebanyak 41 siswa tidak masuk lantaran kena cacar air.

Siswa tersebut antara lain duduk di kelas I (2 siswa), kelas II (3 siswa), kelas III (7 siswa), kelas IV (11 siswa), kelas V (15 siswa) dan kelas VI (3 siswa). “Jadi kalau ditotal sebelum Lebaran hingga sekarang, ada 63 siswa yang sudah terkena penyakit cacar air,” ungkap Sugiarto.  Beberapa siswa yang sudah sembuh dari sakit, juga mulai masuk sekolah.

Dari pemeriksaan Selasa kemarin, ada satu siswa yang terkena cacar dan masih masuk sekolah. Akhirnya siswa tersebut dipulangkan untuk istirahat di rumah hingga sembuh.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Cucuk Heru Kusumo mengatakan, pihaknya akan melakukan investigasi terkait dengan penyakit yang disebabkan oleh virus itu.

(fas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya