Soloraya
Senin, 11 September 2023 - 20:13 WIB

Cak Imin Janjikan Tunjangan Ibu Hamil Rp6 Juta, PSI Solo: Terlalu Dipaksakan

Kurniawan  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Muhaimin Iskandar akan memberikan tunjangan ibu hamil Rp6 juta jika terpilih jadi wakil presiden. (Antara)

Solopos.com, SOLO—Dinamika politik mendekati pendaftaran pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2024 semakin menarik disimak.

Salah satunya pernyataan dari Wakil Sekjen DPP PKB yang juga Ketua DPW PKB Jawa Barat (Jabar), Syaiful Huda. Dia menyatakan Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar, telah menyiapkan program pemberian tunjangan ibu hamil.

Advertisement

Nilainya Rp6 juta bagi setiap ibu hamil, sepanjang masa kehamilan. Program itu diklaim sudah melalui kajian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Secara kemampuan anggaran negara, progam itu diklaim bisa dilakukan.

Program tersebut mendapat tanggapan beragam dari partai-partai politik (Parpol) di Kota Solo. Seperti disampaikan Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Solo, Daryono, saat diwawancara Solopos.com via ponsel, Senin (11/9/2023).

“Sebuah program yang menarik. Kalau bisa dijalankan akan sangat baik. Semoga bisa diwujudkan, semoga sudah ada formula realisasinya,” ujar dia. Daryono mengatakan PKS merupakan mitra koalisi PKB mengusung Capres-Cawapres 2024.

Advertisement

Sedangkan Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Solo, Antonius Yogo Prabowo, mempertanyakan program yang dijanjikan Muhaimin Iskandar. Yoga, panggilan akrabnya, mengakui sah-sah saja menawarkan sebuah program.

Hal itu terkait daya tarik atau magnet bagi calon pemilih. “Sah-sah saja parpol memunculkan program sebagai daya tarik dalam berkampanye, tapi menurut saya menarik yang disampaikan Cak Imin tentang tunjangan Bumil,” kata dia.

Namun, Yoga berpendapat program tersebut terlalu prematur dan terkesan dipaksakan. Sebab yang disampaikan baru sebatas klaim penghitungan APBN. Teknis penghitungan kebutuhan atau alokasi anggaran tersebut belum dirinci detail.

Advertisement

“Terlalu prematur dan terkesan dipaksakan. Yang disampaikan hanya APBN sudah dihitung. Tapi cara menghitung, dari mana sumbernya, harus dijelaskan sebagai edukasi. Jangan hanya disampaikan besaran Rp6 juta per ibu hamil,” urai dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif