SOLOPOS.COM - Cakades terpilih pada Pilkades Gedaren, Jatinom, Klaten, Udin Diantara, saat ditemui di rumahnya, Jumat (7/7/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Calon kepala desa atau cakades terpilih pada Pemilihan Kepala Desa atau Pilkades, Rabu (5/7/2023) di Desa Gedaren, Kecamatan Jatinom, Klaten, Udin Diantara, buka-bukaan soal masa lalunya yang ia akui cukup kelam.

Udin mengaku menjadi penjual miras. Sekitar empat tahun Udin menjual miras untuk membiayai pendidikannya. “Saya dulu jual miras. Itu benar-benar untuk biaya sekolah [kuliah] dan selesai sekolah saya tutup [tidak lagi menjual miras],” kata Udin saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Jumat (7/7/2023).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pria kelahiran 1968 itu kini sudah merampungkan pendidikan jenjang S2 di bidang hukum. Setelah merampungkan studinya, Udin menutup usaha berjualan miras. Dia kemudian merintis karier sebagai pengacara atau lawyer.

Menyadari dosanya di masa lalu yang pernah berjualan miras, cakades terpilih Gedaren, Jatinom, Klaten, itu pun bertekad setelah nantinya dilantik menjadi Kepala Desa akan mengabdikan diri untuk warga di tanah kelahirannya, Gedaren.

Pengabdiannya itu sekaligus menjadi usahanya untuk berbuat baik dan mengimbangi dosa masa lalunya. “Akan saya tunjukkan bahwa saya akan mengimbangi dosa masa lalu dengan kesibukan saya ke depan untuk membawa kebaikan [kepada warga Gedaren],” kata dia.

Sebelumnya, Udin yang meraih suara terbanyak pada pencoblosan Pilkades Gedaren, Rabu (5/7/2023), membuat kontrak politik dengan warga untuk masa jabatannya enam tahun ke depan.

Salah satunya ia akan menyerahkan pengelolaan sebagian besar lungguh atau tanah bengkok kades ke warga. Tak tanggung-tanggung, ia akan menyerahkan 15 patok dari total 20 patok tanah bengkok untuk dikelola warga.

Selanjutnya cakades terpilih itu ingin menyatukan perbedaan untuk bersama-sama membangun Gedaren, Klaten, yang maju dan keren. Udin menyiapkan sejumlah program setelah dilantik menjadi Kades nanti.

Sejumlah program prioritas di antaranya membangun jembatan menuju Makam Kiai Ageng Gribig. Selain memudahkan akses, pembangunan jembatan itu diharapkan bisa mendukung perekonomian warga.

Program lainnya yakni merenovasi gedung pertemuan Bangsal Ratno Sulistyo, perbaikan irigasi pertanian, hingga pengembangan pengelolaan air minum dalam kemasan yang bisa menjadi potensi sumber pendapatan asli desa (PAD).

Sempat Menolak Maju sebagai Cakades

Udin selama ini berprofesi sebagai lawyer atau pengacara. Dia menjelaskan sebenarnya tidak memiliki niat untuk mencalonkan diri sebagai Kades Gedaren. Saat datang permintaan untuk maju menjadi cakades, Udin awalnya juga tidak mau.

Hingga akhirnya dia mau maju menjadi cakades dengan persyaratan dia tidak mau menerima lungguh tanah bengkok Kades jika terpilih. “Saya mau tetapi pengelolaan lungguh kades saya tidak mau menerima. Di Gedaren ini kan kades mendapatkan lungguh [pengelolaan tanah bengkok] 20 patok. Serahkan kepada masyarakat jika saya menjadi Kades,” kata Udin.

Udin menceritakan saat ayahnya menjadi kepala desa, ayahnya menyerahkan lima patok tanah bengkok untuk dikelola warga. Sekarang ia balik, Udin yang mengelola lima patok, sedangkan yang 15 patok dikelola warga. “Kalau itu warga mau, saya mau jago cakades, kalau tidak, saya tidak mau,” ujar cakades terpilih pada Pilkades Gedaren, Jatinom, Klaten, itu.

Hal itu menjadi kontrak politiknya yakni pengelolaan 15 patok lungguh kades diserahkan kepada warga selama dia menjabat Kades Gedaren. Dia memastikan bakal merealisasikan kontrak politik itu setelah dilantik menjadi Kades.

“Soal nanti pengelolaan [lungguh kades yang pengelolaannya diserahkan ke warga], saya serahkan ke masyarakat, apa pun diatur yang terbaik,” kata dia.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Solopos.com, rumah Udin terus didatangi tamu untuk mengucapkan selamat seusai menjadi cakades terpilih pada Pilkades Gedaren, Jatinom, Klaten. Deretan karangan bunga yang datang dari pejabat Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi, hingga para pejabat dari berbagai daerah dari Klaten hingga luar Klaten.

Udin meraih suara terbanyak mengalahkan rivalnya Ifnu Prastowo pada Pilkades Gedaren yang digelar Rabu (5/7/2023). Seusai penghitungan suara, Udin langsung merangkul dan mengantarkan Ifnu pulang ke rumahnya dengan berjalan kaki diiringi beramai-ramai oleh para pendukungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya