SOLOPOS.COM - Suasana diskusi Ngabuburit Demokrasi New Comers di Parlemen Solo, Menyala! di The Apic Banyuanyar, Banjarsari, Selasa (19/3/2024) sore. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO—Pertarungan Pemilu Legislatif 2024 di Kota Solo disebut cukup keras, sehingga harus menghabiskan “amunisi” banyak.

Bahkan rata-rata biaya politik yang dibutuhkan untuk memenangi pesta demokrasi lima tahunan itu lebih tinggi dibandingkan Pemilu sebelumnya. Terlebih di daerah-daerah pemilihan (Dapil) yang kompetisinya ketat.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Hal itu diungkapkan Caleg PAN dari Dapil I (Pasar Kliwon-Serengan) Solo, Achmad Sapari, saat menjadi narasumber acara Ngabuburit Demokrasi New Comers di Parlemen Solo, Menyala! di The Apic Banyuanyar, Banjarsari, Selasa (19/3/2024).

“[Mencalonkan] DPRD edan-edanan enteke. Mohon maaf Rp1 Miliar enggak jadi. Nggo bancakan, nggo pertemuan, dll enggak jadi. Saya punya teman itu, bener. Saya melihat wah ini memang paling hebat-hebat,” ujar dia.

Sapari mengatakan ketika sudah lolos ke DPRD Solo, para Caleg baru harus gas kencang menjalankan tugas dan fungsi sebagai legislator. Namun, dia mengingatkan para pendatang baru tersebut harus bekerja sesuai relnya.

“Lah ini teman-teman yang baru, nanti kita harus kencang, tapi sesuai rel nya,” kata dia. Sapari lantas menceritakan enaknya menjadi Anggota DPRD Solo tahun ini. Hal itu terkait pemberlakuan sistem pembayaran lumsum.

Pembayaran tersebut terkait kegiatan perjalanan dinas para legislator. Seperti diatur Perpres Nomor 53/2023 Pasal 11, pembayaran biaya perjalanan dinas dilakukan secara langsung kegiatan, kepada masing-masing legislator.

Situasi itu berbeda dengan sistem pembayaran pada tahun-tahun sebelumnya. “Dan mohon maaf DPRD sekarang enak, ke mana-mana uangnya besar dan resmi. PNS dan kami lain. PNS at cost, kami lumsum,” ungkap dia.

Sapari mencontohkan anggaran transportasi boleh digunakan sebagiannya dari yang dialokasikan. “Tiket pesawat Rp5 juta, kita naik sepur Rp600.000 boleh, sisanya kantongi. Sehingga kemarin euforia banget,” urai dia.

Legislator yang akan memasuki periode ketiga di DPRD Solo itu juga mengingatkan tipisnya batas antara surga dan neraka di parlemen. Bila salah melangkah, menurut dia, seorang legislator baru bisa jatuh ke lubang neraka.

“Sebelum jadi Anggota DPRD Solo, saya sembilan tahun di Sekwan Karanganyar. Bedanya surga dan neraka itu tipis sekali,” pesan dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya