SOLOPOS.COM - Ilustrasi ibadah haji. Jemaah calon haji Kabupaten Karanganyar diminta segera melakukan perekaman biometrik untuk pengurusan visa. (Freepik)

Solopos.com, KARANGANYAR–Layanan perekaman biometrik bagi calon jemaah (calhaj) asal Kabupaten Karanganyar mulai dibuka di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) setempat.

Layanan itu dibuka untuk mempercepat proses administrasi perjalanan haji. Kepala Kantor Kemenag Karanganyar, Wiharso, mengatakan layanan perekaman biometrik dibuka setiap hari bagi calon jemaah haji 2023.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Layanan perekaman biometrik menjadi metode terbaru dalam penyelenggaraan Ibadah Haji tahun ini. Layanan dibuka hanya tujuh hari,” kata dia kepada Solopos.com, Minggu (9/4/2023).

Dia menjelaskan perekaman biometrik digunakan untuk memenuhi syarat penerbitan visa. Dalam perekaman biometrik akan mencatat secara digital melalui kamera pemindai dengan objek data 10 sidik jari dan foto wajah serta telapak tangan dan retina. Kemenag Karanganyar sudah menginformasikan ke jemaah calon haji supaya membereskan perekaman biometrik secepatnya. Para jemaah diharuskan membawa paspor haji asli agar memudahkan proses perekaman biometrik.

Proses ini menggunakan aplikasi Saudi Visa Bio yang sudah menjadi kesepakatan Kemenag dan otoritas Arab Saudi. Aplikasi tersebut akan mempermudah jemaah haji dalam membuat bisa tanpa perlu mengunjungi kedutaan dan konsulat Arab Saudi.

“Berhubung aplikasi ini terbilang baru dan membutuhkan ponsel berbasis Android dan iPhone OS tipe tertentu, maka kami membantu jemaah mengkoneksikannya secara langsung di kantor,” kata dia.

Secara teknis, aplikasi ini dapat merekam biometrik jemaah haji sebagai syarat penerbitan visa. Saat jemaah belum melakukan perekaman, akan terkonfirmasi pada sistem MoFA (The Ministry of Foreign Affairs/Kementerian Luar Negeri) saat dilakukan proses Fill Mofa Form (FMF). Dikatakannya sejauh ini belum terbit juklak dan juknis penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Namun proses administrasi harus segera diselesaikan, terutama visa.

“Sekarang pakai biovisa atau biometrik visa. Jadi tidak perlu bawa dokumen kemana-mana dan berisiko memperpanjang antrean di imigrasi. Cukup dipindai saja sidik jari, wajah dan retina. Sebelum itu, harus ada perekaman. Kami membuka layanan perekaman biometrik di kantor setiap hari. Bahkan Sabtu dan Minggu buka,” kata dia.

Di tahun ini, Kabupaten Karanganyar mendapat kuota pemberangkatan calon jemaah haji sebanyak 795 orang. Dengan perincian, 350 kuota baru dan 445 calhaj yang gagal berangkat di 2020.

Hal ini karena terganjal faktor pembatasan usia oleh pemerintah Arab Saudi gara-gara pandemi Covid-19. Namun pada musim haji ini, Pemerintah Arab Saudi telah mencabut pembatasan usia calhaj tersebut.

“Hampir separuh lebih calhaj kita berusia lansia diatas 60 tahun. Ini menjadi perhatian petugas pendamping nantinya,” katanya.

Wiharso mengingatkan calhaj yang masuk kategori risiko tinggi (risti) untuk menjaga kesehatannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya