Soloraya
Kamis, 20 September 2012 - 20:19 WIB

Calhaj Tertua Wonogiri Berusia 81 Tahun, Termuda 20 Tahun

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang difabel Calhaj berjalan di halaman kantor Pemkab Wonogiri untuk menghampiri keluarganya yang menunggu di luar pagar saat upacara pelepasan Calhaj, Kamis (20/9/2012). (JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP)

Seorang difabel Calhaj berjalan di halaman kantor Pemkab Wonogiri untuk menghampiri keluarganya yang menunggu di luar pagar saat upacara pelepasan Calhaj, Kamis (20/9/2012). (JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP)

WONOGIRI – Cukup banyak PNS yang menunaikan ibadah haji tahun ini di Kabupaten Wonogiri. Dari 291 orang calon haji (Calhaj) asal Kabupaten Wonogiri, jumlah PNS yang berangkat haji sebanyak 95 orang. Jumlah terbanyak lainnya adalah pegawai swasta yang berjumlah 60 orang dan wiraswasta 44 orang.
Advertisement

Dari jumlah Calhaj tersebut ada Calhaj termuda berusia 20 tahun yakni Fatimatuzzahra Khairunisa asal Jatisrono. Sedangkan Calhaj tertua berusia 81 tahun bernama Kartorejo Tarno dari Jatiroto.

Mereka dilepas oleh Bupati Wonogiri H Danar Rahmanto pada Kamis (20/9/2012) di Pendapa Rumah Dinas Bupati. Yang dilepas adalah Calhaj Kloter empat sebanyak 223 orang. Mereka nantinya bergabung dengan Calhaj Boyolali sebanyak 147 orang. Sedangkan Kloter lima dengan jumlah 68 orang, digabung dengan Calhaj Karanganyar sebanyak 302 orang dan berangkat pada Jumat (21/9/2012) pukul 08.00 WIB. Satu kloter ada 375 orang yang dikurangi lima orang petugas pendamping.

Bupati Wonogiri, Danar Rahmanto, berharap para Calhaj selalu menjaga kesehatannya di Tanah Suci. Sebab, ibadah haji memerlukan kondisi fisik dan psikologis yang baik. “Kami ingin para calhaj mendoakan bangsa dan negara terutama masyarakat Wonogiri agar menjadi lebih baik. Keikhlasan juga menjadi hal utama dalam beribadah,” katanya saat melepas calhaj.

Advertisement

Suasana haru terlihat kala para Calhaj berpamitan dengan keluarganya sebelum memasuki bus. Mereka berpelukan sambil menangis. Ada juga yang menuju pintu gerbang untuk berpamitan dengan keluarganya. Mereka terpaksa harus disekat oleh pintu gerbang kabupaten karena tidak semua keluarga Calhaj diperbolehkan masuk halaman kantor Pemkab.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif