Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
Meski demikian, Jokowi enggan memerinci siapa nama tersebut. “Ya ada empat sampai lima nama. Nanti DPC (PDI Perjuangan) yang memroses,” ujarnya saat ditemui di Loji Gandrung, Rabu (26/9/2012). Menurut Jokowi, calon Wawali tak harus dari kalangan partai. Sejumlah unsur seperti tokoh agama, ormas, pengacara, pengusaha dan birokrat bisa dipertimbangkan PDIP. Jokowi juga tak mempermasalahkan gender dalam pemilihan Wawali. “Yang penting bisa diterima masyarakat. Ormas, pengacara, pengusaha, birokrat, keraton, politikus, semuanya potensial. Gender juga tak jadi masalah,” kata dia.
Jokowi menegaskan dirinya tak memiliki kapasitas mendikte DPC PDIP untuk memilih calon rekomendasinya. Semua keputusan ia serahkan kepada rapat partai. “Itu wewenangnya partai untuk memutuskan,” tegasnya.
Hingga saat ini, terhitung sudah lima nama yang digadang-gadang menjadi pendamping FX Hadi Rudyatmo. Mereka adalah Ketua PC Nahdatul Ulama (NU) Solo, Hilmi Ahmad Sakdillah; Ketua PD Muhammadiyah Solo, Anwar Soleh; Pembina Jamuro Solo, Abdul Karim; tokoh Solo Bersama Selamanya, Ahmad Purnomo; dan Mahapatih KGPH PA Tedjowulan. Kabar terakhir, Hilmi Ahmad Sakdillah bahkan telah menunjukkan kesiapannya menjadi Wawali mendampingi Rudy.