Soloraya
Senin, 25 Februari 2013 - 14:28 WIB

CALON WAWALI SOLO: Rudy Tak Paksakan DPRD Pilih Achmad Purnomo

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - FX Hadi Rudyatmo (Dok/JIBI/SOLOPOS)

FX Hadi Rudyatmo (Dok/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Solo, FX Hadi Rudyatmo, siap sekuat tenaga mengamankan Achmad Purnomo (AP) untuk terpilih menjadi wakil walikota (wawali) Solo di sidang paripurna.

Advertisement

Meski demikian, Rudy menghormati hak anggota DPRD dalam menentukan pilihannya.

“PDIP tetap amankan rekomendasi dari DPP, itu sudah garis partai. Namun semua anggota (DPRD) punya hak untuk memilih,” ujarnya saat  ditemui wartawan di Balaikota Solo, Senin (25/2/2013).

Advertisement

“PDIP tetap amankan rekomendasi dari DPP, itu sudah garis partai. Namun semua anggota (DPRD) punya hak untuk memilih,” ujarnya saat  ditemui wartawan di Balaikota Solo, Senin (25/2/2013).

Sebagaimana diketahui, konstelasi politik di DPRD mengharuskan PDIP berkoalisi jika pemilihan menjurus voting. Dengan menguasai 15 kursi di legislatif, partai berlambang banteng moncong putih ini wajib mengamankan enam kursi lagi untuk memenangi pemilihan. Kursi total di DPRD sendiri ada 40 buah. Disinggung mengenai partai yang sudah merapat ke PDIP, Rudy memilih bungkam.

“Ditunggu saja prosesnya di paripurna,” elaknya.

Advertisement

Survey PKS

Ihwal partai yang belum menentukan sikap seperti Partai Keadilan Sejahtera, Rudy menghormatinya. Pihaknya akan mencoba berkomunikasi lebih intens untuk merangkul partai tersebut. Dirinya pun menolak disebut mengabaikan sejumlah partai dalam pemilihan wawali.  Diberitakan sebelumnya, DPD PKS Solo merasa ditinggalkan PDIP sejak kekosongan kursi wawali hingga pengiriman calon ke DPP PDIP.

“Saya tidak pernah merasa meninggal. Harus dipahami, kewenangan menentukan calon itu ada di PDIP,” tegasnya.

Advertisement

Lebih lanjut, Rudy melihat survey PKS soal kepopuleran cawawali tak akan berpengaruh terhadap proses sidang paripurna. Diketahui, PKS mengeluarkan survey yang menyatakan 73% responden tidak mengenal cawawali dari PDIP. AP yang digadang-gadang menjadi AD 2 bahkan hanya mengantongi 12%.

“Mau ditanggapi gimana wong sekarang sudah ranahnya DPRD. Saya rasa juga tak berpengaruh.”

Rudy berharap sidang paripurna bisa digelar Selasa (26/2). Pasalnya, hari Rabu (27/2) dirinya harus ke Jakarta menerima penghargaan inovasi manajemen perkotaan. Pihaknya menyebut tak ada gunanya pemilihan wawali terus diulur.  “Kalau tidak besok itu bisa-bisa mundur lagi. Harapannya wawali segera terisi agar pelayanan masyarakat bisa optimal.”

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif