Soloraya
Selasa, 4 Desember 2012 - 16:15 WIB

CALON WAWALI SOLO: Sekda Budi Suharto Mundur dari Pencalonan

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sekda Solo, Budi Suharto (kanan) saat bertemu dengan Walikota FX Hadi Rudyatmo belum lama ini. Budi mengundurkan diri sebagai salah satu bakal calon wakil walikota Solo. (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Sekda Solo, Budi Suharto (kanan) saat bertemu dengan Walikota FX Hadi Rudyatmo belum lama ini. Budi mengundurkan diri sebagai salah satu bakal calon wakil walikota Solo. (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

SOLO – Salah satu bakal calon wakil walikota, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kota Solo, Budi Suharto dinyatakan mengundurkan diri. Alasannya, pihak keluarga Sekda tidak setuju atas pencalonan wawali tersebut. Surat pengunduran diri dari Sekda secara resmi telah dikirim dan diserahkan ke DPC PDIP Solo, Senin (3/12/2012).
Advertisement

“Pak Sekda kemarin mengirimkan surat resmi kepada saya yang isinya menyatakan mengundurkan diri dari pencalonan wakil walikota. Surat sudah ada di DPC. Ya, alasannya karena berbagai pertimbangan dari keluarga,” jelas Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, saat dijumpai wartawan di The Hotel Sunan Solo, Selasa (4/12/2012). Rudy menjelaskan surat pengunduran diri itu akan diteruskan kepada DPP PDIP pusat. Dalam surat pengunduran diri dari calon wakil walikota, kata Rudy, ada beberapa point pertimbangan yang ditulis Sekda. Namun pihaknya tidak menjelaskan secara rinci alasan lainnya. “Suratnya saya bawa di mobil, tapi saya tidak hafal rinciannya. Tapi pertimbangan paling kuat memang dari keluarga,” tegas Rudy.

Rudy menerangkan pihaknya tidak memermasalahkan pengunduran diri Sekda dari bursa cawawali Kota Solo. Sebab, kata dia, mengacu pada undang-undang setiap warga negara berhak untuk memilih dan dipilih, berhak untuk mencalonkan dan dicalonkan. “Sehingga kalau Pak Sekda mengundurkan diri ya itu hak dia,” papar Rudy.

Saat disinggung mengenai kemungkinan DPC PDIP akan mengirimkan lagi nama pengganti Budi Suharto ke DPP PDIP pusat, Rudy menjelaskan belum mengambil keputusan mengenai hal tersebut. Pihaknya menyerahkan kepada tim penjaringan bakal calon wawali untuk mengatur langkah selanjutnya pasca mundurnya Budi Suharto. “Ada tim tersendiri yang menangani hal itu, kami hanya menerima surat itu dan akan saya sampaikan ke DPP,” papar dia.

Advertisement

Rudy menerangkan masih membuka kesempatan untuk calon wawali baik dari kalangan intern kader PDIP maupun dari luar kader partai. “Umpama ada kader lain ya silakan, kalau memang ada kader PDIP kan lebih baik. Semua itu boleh-boleh saja, kita gak pernah menutup diri. Saat ini saya ingin masalah calon wawali ini tidak menganggu konsentrasi penyusunan APBD 2013” jelas Rudy.

Seperti diberitakan, DPC PDIP Solo meminta DPP merekomendasikan dua nama cawawali dari tujuh nama kandidat yang disodorkan. Melalui mekanisme rapat paripurna DPRD Kota Solo, salah satunya akan dipilih menjadi wakil wali kota. Dengan pemunduran diri Budi Suharto, kandidat tersisa saat ini adalah Hari Mulyadi (tokoh masyarakat Kelurahan Gilingan), Ahmad Purnomo (tokoh masyarakat yang aktif di Solo Bersama Selamanya), Hilmy Ahmad Sakdilah (Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Solo), Gatot Sugiharto (Wakil Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia Solo), Bambang Rahmadi (pejabat PT Telkom) serta Joko Purnomo (Mantan Kepala Bakorwil II Surakarta–Magelang.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif