SOLOPOS.COM - Batik motif Manyar Sewu, salah satu ragam motif Batik Wonogiren Tradisi Tirtomoyo. (indonesia.dgip.go.id)

Solopos.com, WONOGIRIWonogiri memiliki motif batik sendiri yang khas dan berbeda dibandingkan batik dari daerah lain seperti Solo, Jogja, maupun Pekalongan. Salah satu kekhasan motif batik Wonogiri adalah coraknya retak-retak dan pembuatannya yang dicelup dua kali.

Corak retak atau remukan itu sebenarnya lahir dari ketidaksengajaan yang kemudian menjadi ciri khas Batik Wonogiren yang terlihat alami, unik, dan tetap cantik.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sejarah lahirnya batik khas Wonogiren ini tidak lepas dari pengaruh batik di Solo, khususnya dengan keberadaan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Kadipaten Mangkunegaran.

Dilansir laman resmi Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM, dgip.go.id, tradisi membatik dibawa ke Wonogiri oleh seorang abdi dalem Pura Mangkunegaran sekitar tahun 1910.

Seiring berjalannya waktu, Batik Wonogiren ikut berkembang dan mulai diciptakan banyak motif. Namun, secara umum motif Batik Wonogiren dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu Batik Wonogiren Tradisi Tirtomoyo dan Batik Wonogiren Pengembangan.

Batik Wonogiren Tradisi Tirtomoyo memiliki beberapa motif atau corak. Dilansir dari tulisan ilmiah berjudul Kajian Batik Wonogiren Tradisi Tirtomoyo Dengan Pendekatan Estetika Timur karya Dwi Widyantoro yang diunggah di laman uns.ac.id, beberapa corak Batik Wonogiren Tradisi Tirtomoyo antara lain:

1. Motif Manyar Sewu

Ciri khas Batik Wonogiren, yaitu remukan, pada motif ini tidak banyak. Namun masih dapat ditemui di bagian motif itu sendiri serta pada bagian tepi motif. Selain itu motif Manyar Sewu memiliki isen yang berbentuk ukel-ukel serta terdapat motif tumbuhan padi sebagai lambang salah satu mata pencaharian masyarakat daerah Tirtomoyo.

Motif batik ini memiliki dominasi warna cokelat kekuningan serta hitam yang menjadi warna khas Batik Wonogiren Tradisi Tirtomoyo. Nama Manyar Sewu diambil dari keberadaan bentuk burung manyar yang terdapat dalam motif.

2. Motif Wahyu Tumurun

batik wonogiren tradisi tirtomoyo
Batik Wahyu Tumurun, salah satu ragam motif batik Wonogiren Tradisi Tirtomoyo, Wonogiri. (indonesia.dgip.go.id)

Motif Wahyu Tumurun pada batik Wonogiren Tradisi Tirtomoyo selain terdapat remukan juga memiliki bentuk gambar gunung sebagai lambang keadaan alam sekitar Wonogiri yang merupakan daerah pegunungan. Selain gambar gunung, pada motif ini juga terdapat gambar-gambar lain seperti gambar garuda, kupu-kupu, sekaran (bunga), serta daun yang berisikan bentuk burung.

3. Motif Suryo Suwito

Pada motif Suryo Suwito ini selain remukan yang menjadi ciri khasnya, juga terdapat lung-lungan, ukel (isen-isen) yang terdapat hampir di seluruh bagian motif. Terdapat pula pola dasar geometris seperti persegi delapan namun dengan garis lengkung.

4. Motif Sido Drajat

Remukan pada motif Sido Drajat ini bersifat lembut. Pada motif ini terdapat isen ceplok dan bintang-bintang. Terdapat pola dasar garis geometris berbentuk bidang yang sama, dan dalam setiap bidang diberikan motif dan isen-isen agar memberikan keseimbangan dan komposisi pada motif Sido Drajat.

Selain itu motif hewan juga ditemukan. Motif hewan tersebut yaitu garuda, lalu ada juga motif sekaran, dan benda bangunan (candi).

5. Motif Sido Asih

Motif Sido Asih memiliki isen-isen yaitu cecek yang ada pada setiap bentuk persegi empat yang di dalamnya terdapat motif bangunan dan hewan. Motif batik Wonogiri Tradisi Tirtomoyo ini memiliki warna dominan cokelat kekuningan dengan kombinasi warna hitam dan cokelat tua pada setiap unsur motif utamanya.

Selain itu juga terdapat motif hewan garuda, kupu-kupu, sekaran (bunga), dan bentuk bangunan candi.

6. Motif Tirto Tedjo Kusumo

Motif Tirto Tedjo Kusumo memiliki isen-isen yaitu lun-lungan, garis-garis, cecek, bintang, dan ukel-ukel yang ada pada setiap bagian dari segi empat dan di antara sela setiap segi empat tersebut. Selain itu juga terdapat motif hewan, tumbuhan, bentuk air, dan bangunan.

Warna motif Tirto Tedjo Kusumo ini dominan cokelat kekuningan dengan kombinasi warna hitam dan cokelat tua pada setiap unsur motifnya.

7. Motif Simbar

Motif ini memiliki pola dasar garis nongeometris dan daun simbar yang membentuk motif utama. Motif batik simbar memiliki warna dasaran putih pecah-pecah dengan kombinasi warna cokelat dan hitam pada daun simbarnya.

Selain itu terdapat motif tumbuhan daun simbar, sekaran, dan bunga matahari. Masih ada banyak motif Batik Wonogiren Tradisi Tirtomoyo lainnya.

Berdasarkan Keputusan Bupati Wonogiri Nomor 432/ 03/ 501/ 1993, Batik Wonogiren dibakukan ciri khasnya dalam bentuk motif pola bledak, dasaran warna jahe atau cokelat kekuning-kuningan, sekaran likisan bunga tidak mengikat (bebas), dan guratan babarannya retak-retak atau pecah-pecah (tidak utuh).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya