SOLOPOS.COM - Ilustrasi vaksin. (Freepik.com)

Solopos.com, SUKOHARJOSukoharjo jadi kawasan pilot project pelaksanaan vaksin HPV (Human Papillomavirus) pencegah kanker serviks di Jawa Tengah.

Kepala Puskesmas Sukoharjo, Kunari Maharani, mengatakan Kecamatan Sukoharjo telah melaksanakan vaksin HPV dalam rangkaian bulan imunisasi anak sekolah (BIAS) selama dua pekan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Program BIAS dalam setahun dilaksanakan pada bulan Agustus hingga September.

Sasaran vaksin HPV (Human Papilloma Virus) adalah anak perempuan usia 9 sampai 19 tahun. Namun, kepala puskesmas Sukoharjo itu mengatakan, sasaran program ditujukan pada anak sekolah dasar (SD) berusia 10-12 tahun.

Kecamatan Sukoharjo targetkan 1600 anak dan sudah terpenuhi kurang lebih 50% dalam pelaksanaan selama 2 pekan. “Yang sudah terpenuhi kurang lebih 50%, karena pelaksanaannya baru 2 minggu,” kata wanita yang akrab disapa Anik itu.

Baca Juga: Bazar UMKM Kartasura Sukoharjo Sukses Digelar, Raup Untung Rp250.000 per Hari

Direktur rumah sakit Ir Sukarno, Yunia Wahdiyati, saat diwawancarai Solopos.com melalui sambungan telfon pada Jumat (16/9/2022) mengatakan pernah mendapat laporan kasus pemeriksaan dari puskesmas yang terindikasi adanya kanker serviks.

“Kasusnya ada, karena pada saat di dinas kesehatan, ada kegiatan teman-teman di puskesmas saat pemeriksaan IVA [Inspeksi Visual Asam Asetat], ada yang positif,” kata Yunia.

Ia menjelaskan, kasus positif tersebut belum tentu dapat dipastikan sebagai kanker mulut rahim atau kanker serviks. Saat ditemukan kasus positif dalam pemeriksaan IVA test, segera ditindaklanjuti dengan krioterapi.

Ia menambahkan, rumah sakit Ir Soekarno belum miliki fasilitas yang menunjang perawatan kanker serviks. Mereka hanya bisa menangani deteksi dini.

“Kami belum miliki ahli di bidany kandungan, atau onkologi. Sejauh ini kami hanya bisa lakukan deteksi dini, kami rujuk ke rumah sakit kompeten untuk terapi,” lanjut Yunia.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Sukoharjo Hari Ini: Waspada Hujan Gerimis sejak Sore

Secara umum kanker bisa terjadi di usia muda saat melakukan aktivitas seksual di fase belum semestinya/ belum menikah/ belum 20 tahun, bisa terjadi potensi terlukaan pd mulut rahim yang dikrmudian hari bisa jadi kanker. Secara anatomi pada usia muda belum layak melakukan hubungan seksual.

Mereka mestinya melakukan hubungan seksual lebih dari 20 tahun dan menikah. Jika sudah melakukan, jgn gonta gsnti pasangan, hanya yang sah.

“Berikan vaksinasi HPV pada remaja untuk mencegah kanker leher,” kata Yunia.

Seandainya sudah menikah dan metencanakan kehamilan dan miliki anak sebaiknya direncanakan. Pada kondisi tertentu leher rahim sering terluka karena proses persalinan atau kehamilan atau kehamilan melukai leher rahim.

Pncegahan lainnya pada wanita yg susah pernah melakukan hubungan seksual, disarankan setiap tahun melakukan pemeriksaan IVA atau Pap’s smear untuk deteksi apakah ada perubahan pada permukaan leher rahim nya dan segera diberikan terapi bila ternyata terdapat hasil positif.

“Jangan lupa, selalu jaga kebersihan alat kemaluan,” lanjut Yunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya