Soloraya
Selasa, 10 Agustus 2021 - 20:37 WIB

Capai 70%, Pembangunan Pasar Legi Solo Diproyeksikan Rampung Oktober 2021

Mariyana Ricky P.d  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembangunan kembali Pasar Legi Solo hingga 19 Februari 2021. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO—Revitalisasi Pasar Legi Solo diprediksi rampung pada Oktober mendatang. Hingga pekan pertama Agustus, pembangunan pasar yang terbakar pada 2018 itu menunjukkan deviasi positif.

Konstruksi bangunan menyentuh 70% dan tinggal merampungkan bagian atap dan seterusnya. Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Heru Sunardi, mengatakan Blok A, B, D, dan D sudah rampung.

Advertisement

“Pekan lalu 69%, artinya pekan ini sudah 70% lebih. Ya, tidak meleset dari target. Pada akhir Oktober semoga sudah selesai,” kata dia, kepada Solopos.com, Selasa (10/8/2021).

Baca Juga: Prasasti Pasar Gading, Bukti Kejahatan KNIL Belanda kepada Pegawai PMI Solo

Heru menjelaskan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, Pemkot tetap mengizinkan pembangunan berlangsung tanpa pembatasan.

Advertisement

Artinya apabila proyek membutuhkan 100 pekerja, maka 100 pekerja itu boleh berada di lokasi proyek bersama-sama dengan menerapkan protokol kesehatan.

“Tinggal struktur di atasnya, karena struktur utamanya sudah selesai semua. Dulu memang sempat kami menutup jalan untuk pengerjaan konstruksi dalam sehari, tapi selebihnya tidak pernah menutup jalan lagi,” jelasnya.

Baca Juga: Inovasi Terbaru Fitur Bibit Bareng untuk Menabung Reksadana Bersama Keluarga, Teman dan Kolega

Advertisement

Heru menyampaikan selama pembangunan tak ada kendala berarti, meski septic tank pekerja proyek pembangunan penuh dan membeludak ke jalan kampung RT 001/RW 004 Kelurahan Setabelan, Banjarsari.

“Ya, persoalan itu sudah selesai dan toilet tersebut tidak lagi digunakan,” ucap dia. Bangunan baru dibikin tiga lantai dengan konsep green building yang dibangun di lahan seluas 20.100 meter persegi, sementara luas bangunannya mencapai 10.200 meter persegi. Pagu anggarannya senilai Rp104 miliar.

“Konsep green building diharapkan mampu meminimalkan penggunaan daya listrik dan lainnya sehingga lebih ramah lingkungan. Desain dibuat agar memiliki sirkulasi udara yang baik, pencahayaan yang baik, dan lain sebagainya,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif