Soloraya
Kamis, 9 Mei 2013 - 23:33 WIB

CAR FREE DAY SOLO : Jumlah PKL CFD Naik 100%, Pemkot Solo Keluarkan Kartu Kendali

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Car Free Day Solo (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Car Free Day Solo (Dok/JIBI/SOLOPOS)

SOLO—Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) segera melakukan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) Car Free Day (CFD) di sepanjang Jl Slamet Riyadi. Hal ini menyusul keberadaan PKL CFD yang membeludak hingga 100% sepanjang 2013.

Advertisement

Kasi Penataan PKL DPP Didik Anggoro ketika dijumpai wartawan, Selasa (7/5/2013), mengatakan penataan PKL dilakukan sebagai upaya menertibkan keberadaan mereka. Selama ini keberadaan PKL belum tertata dengan baik.

“Tahun ini kami akan menata para PKL CFD. Jangan sampai keberadaan mereka mengganggu aktivitas di CFD,” katanya.

Dia mengatakan telah melakukan pendataan jumlah PKL yang kerap mangkal di CFD di Jl Slamet Riyadi. Diakuinya, jumlah PKL naik tajam, dari sepanjang 2012 hanya 150 PKL dan kini menjadi 300-an PKL lebih. PKL tersebut, lanjut dia, rata-rata menggelar dagangan makanan. Sementara lainnya pedagang mainan dan sebagainya.

Advertisement

“Nah kami akan menata yang pedagang makanan ini. Bahwa mereka tidak diperbolehkan jualan dengan menggoreng di sana, tapi sudah siap saji,” tegasnya.

Selain itu, Didik menambahkan PKL akan dipusatkan di sepanjang city walk. PKL dilarang menggelar dagangan di trotoar jalan. Sejauh ini, dia tak menampik maih menemukan pedagang menggelar dagangan di trotoar jalan.

“Jadi akan kami pusatkan satu. Trotoar harus bersih dan harus bongkar pasang,” imbuhnya.

Advertisement

Didik menuturkan keberadaan PKL merugikan warga yang tengah beraktivitas di CFD. Hal ini mengingat keberadaan mereka berada di trotoar hingga memakan badan jalan. Dikatakannya DPP akan memperketat jam operasional yang wajib ditaati oleh seluruh pedagang. Pedagang hanya diperbolehkan berjualan di sepanjang city walk pukul 05.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB. “Ada beberapa area yang harus tetap bersih dari PKL. Seperti Loji Gandrung dan Plasa Sriwedari,” katanya.

Lebih lanjut Didik mengatakan berencana meluncurkan kartu kendali atau id card PKL. Kartu kendali diharapkan mampu mengendalikan laju pertumbuhan PKL selama gelaran CFD.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif