Cara Baru Nikmati Keindahan Lawu Via Jembatan Gantung Kedung Klaras Sragen

Solopos.com, SRAGEN — Desa Kadipiro, Kecamatan Sambirejo, Sragen, resmi memiliki ikon baru berupa Jembatan Gantung Kedung Klaras yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan dana Rp2 miliaran. Warga bisa menikmati keasrian hamparan sawah dengan latar belakang Gunung Lawu saat melewati jembatan yang diresmikan Kementerian PUPR pada Kamis (2/3/2023) lalu itu.

Kepala Desa (Kades) Kadipiro, Sambirejo, Sragen, Ibnu Indratmoko, kepada Solopos.com, Sabtu (4/3/2023), menerangkan Gunung Lawu dan hamparan sawah yang luas terlihat saat berada di jembatan gantung itu. Di sekitaran jembatan itu, ujar dia, ada lahan kas desa seluas 8 hektare yang nantinya dikembangkan untuk wahana outbond, kolam pemancingan, dan ada pompa hidran yang digerakan tanpa tenaga listrik atau disel tetap hanya memanfaatkan tekanan air sehingga air mengalir dari ketinggian 50 meter.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Jembatan ini diberi nama Jembatan Kedung Klaras. Awalnya jembatan ini dibangun pada 1955 oleh warga masyarakat dengan memanfaatkan besi bekas rel lori peninggalan Belanda sebagai rangka jembatan. Untuk lantai jembatan menggunakan papan kayu. Jembatan itu melintang di atas Sungai Klegung,” jelas dia.

Seiring berjalannya waktu jembatan itu kemudian rapuh dan membahayakan pengguna jalan. Ibnu pun berkoordinasi dengan anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) Hamid Noor Yasin untuk membangun jembatan itu. Akhirnya, jembatan itu dibangun dengan sumber dana dari Kementerian PUPR pada 2022.

Pembangunan jembatan selesai pada 22 Desember 2022 dengan desain rangka besi baja antikarat. “Saat peresmian dihadiri Pak Hamid Noor Yasin dan pejaat dari Kemen PUPR,” katanya. Ibnu berharap keberadaa jembatan itu bisa meningkatkan ekonomi masyarakat di Desa Kadipiro. Dia berencana ke depan lokasi seputaran jematan dijadikan tempat wisata.