SOLOPOS.COM - Apam yang siap disantap. (Istimewa/Indoblognet)

Solopos.com, KLATEN — Yaa Qawiyyu menjadi tradisi sebaran apam yang sangat dikenal masyarakat luas di Jatinom, Klaten. Tradisi tersebut erat hubunggan dengan sosok Ki Ageng Gribig.

Dikutip dari surakartadaily.com, Jumat (9/9/2022), tradisi Yaa Qawiyyu sebagai peringatan mengenang Ki Ageng Gribig sewaktu pulang dari ibadah haji pada bulan Safar tahun 1589 M. Semula, hanya terbatas oleh kerabatnya saja. Pada akhirnya, tamu yang datang dari sekitar Jatinom makin banyak hingga tidak bisa di tangani sendiri oleh kerabat Ki Ageng Gribig.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Tradisi sebaran apam Ya Qawiyyu bermula sewaktu Ki Ageng Gribig pulang dari Tanah Suci membawa buah tangan berupa roti. Sudah menjadi kebiasaan di masyarakat sekitar jika setiap berangkat naik haji diantar dan setiap pulang akan diberi ucapan selamat dan ada yang meminta buah tangan dari Tanah Suci.

Lantaran tamu yang datang membeludak, roti yang dibawa dari Tanah Suci tidak cukup untuk menjamu tamu-tamunya. Sewaktu tinggal dua roti tadi, di campurkan untuk membuat apam. Berikutnya, apam disajikan ke para tamu.

Dikutip dari www.babad.id, kata apam berasal dari bahasa Arab, yaitu afwan/affuwun. Artinya mohon maaf.

Baca Juga: Warga Qatar Ternyata Pernah Ikuti Sedekah Apam Yaa Qawiyyu di Jatinom Klaten lo

Secara tidak langsung, apam bisa disebut juga sebagai simbol masyarakat Jawa meminta ampunan. Selain simbol permohonan maaf, apam dalam tradisi sedekah bumi memiliki arti sebagai tolak bala.

Apam juga di maknai sebagai kue kebesaran karena kue ini tersedia hanya pada saat ada tradisi yang melibatkan orang banyak. Ada banyak tradisi yang menggunakan apam, namun intinya apam di gunakan ketika ada tradisi mendoakan leluhur atau orang yang sudah meninggal.

Dikutip dari theasianparent.com, berikut cara membuat apam Jawa. Kali pertama, siapkan bahan-bahannya terlebih dahulu. Hal itu seperti 450 ml santan cair, 3 lembar daun pandan, 120 gram tape singkong, 150 gram gula pasir, 260 gram tepung beras, 70 gram tepung terigu protein sedang, 1 sdt ragi instan.

Cara membuat apam Jawa, sebagai berikut:

Baca Juga: H-1 Sebaran Apam Yaa Qawiyyu, Habib Syech Selawatan di Jatinom Klaten

1. Panaskan santan dan beri daun pandan, setelah mendidih matikan api lalu biarkan hangat.

2. Campur tape singkong dan gula pasir, aduk rata hingga bertekstur lembut.

3. Tambahkan tepung beras, tepung terigu dan ragi instan.

4. Masukan santan hangat sedikit demi sedikit sambil terus di aduk menggunakan whisker. Selanjutnya saring adonan tersebut.

Baca Juga: Makna Apam Dibalik Tradisi Yaa Qawiyyu di Jatinom Klaten

5. Diamkan kurang lebih 1 jam sampai adonan mengembang. Setelah itu aduk sebentar, selanjutnya adonan siap di panggang.

6. Tuang adonan ke dalam cetakan kue yang telah dipanaskan, gunakan api kecil saja. Masak hingga matang.

7. Apam Jawa siap di santap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya