Solopos.com, SOLO — Universitas Terbuka atau UT Surakarta menggelar senam zumba yang diikuti seratusan peserta di halaman Benteng Vastenburg, Solo, Minggu (11/9/2022). Kegiatan itu bagian dari rangkaian kegiatan peringatan Dies Natalis ke-38 sekaligus mendekatkan diri dengan masyarakat.
Kegiatan senam zumba yang diikuti seratusan perempuan dimulai pukul 07.00 WIB. Masyarakat tampak antusias mengikuti senam zumba selama kurang lebih satu jam. Mereka mengikuti gerakan instruktur senam diiringi alunan musik dan teriakan yel-yel yang membangkitkan semangat.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Di akhir acara, panitia membagian beragam doorprize berupa perabotan rumah tangga yang membuat acara kian meriah. Direktur UT Surakarta, Yulia Budiwati, mengatakan kegiatan senam zumba tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan dalam memperingati Dies Natalis UT.
Sebelumnya, UT Surakarta menggelar beragam kegiatan serupa seperti kegiatan hiburan rakyat pentas ketoprak dengan lakon Kembang Cempaka Mulya di Lapangan Desa Gunung Sari, Kecamatan Jatisrono, Wonogiri. Selain ada penebaran benih ikan nila di Waduk Cengklik, Boyolali, beberapa waktu lalu.
“Ada juga jalan sehat di area car free day [CFD] yang diikuti mahasiswa, alumni, dan civitas akademika UT Surakarta. Ini juga bagian dari mendekatkan diri ke masyarakat agar mereka tahu keberadaan UT,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu.
Baca Juga: UT Surakarta Bakal Gelar Senam Zumba Massal di Benteng Vastenburg Solo
Yulia menyebut UT merupakan pionir perguruan tinggi yang menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh di Indonesia. Tranformasi digital di sektor pendidikan itu terus digenjot sebagai keunikan sekaligus keunggulan mahasiswa yang menimba ilmu di UT.
Sistem pembelajaran jarak jauh dilakukan menggunakan media cetak atau modul maupun audio, video, Internet, siaran radio, dan televisi. Dengan begitu pembelajaran tidak mengganggu mahasiswa yang bekerja untuk memperdalam materi kuliah.
Tutorial Daring
Selain itu, UT Surakarta tidak membatasi usia, tahun ijazah, dan masa belajar. Syarat calon mahasiswa UT hanya sudah menamatkan jenjang pendidikan SLTA dan sederajat.
Baca Juga: Universitas Terbuka Berencana Buka Prodi Baru, Apa Saja?
“Semua bisa kuliah di UT. Mahasiswa tak perlu datang ke kampus, justru kampus yang datang ke mahasiswa. Menjadi sarjana bukan lagi milik orang mampu, bukan lagi milik anak muda yang baru lulus SLTA. Semua kalangan masyarakat bisa kuliah dan mendapat gelar sarjana di UT,” ujarnya.
UT Surakarta mengembangkan sistem pembelajaran e-learning dengan menerapkan tutorial daring. Mahasiswa dan pengajar bisa berinteraktif saat pemberian materi kuliah.
Transformasi pembelajaran jarak jauh itu sesuai visi UT Surakarta yakni menjadi perguruan tinggi terbuka dan jarak jauh (PTTJJ) berkualitas dunia. Hal ini bukti kontribusi nyata UT untuk mendongkrak angka partisipasi kasar (APK) perguruan tinggi yang masih rendah.
Baca Juga: Pentas Ketoprak Meriahkan Dies Natalis ke-38 UT Surakarta
Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Setda Kota Solo, Kentis Ratnawati, yang hadir dalam acara senam zumba itu mengaku mengapresiasi pencapaian dan kontribusi UT Surakarta dalam meningkatkan pendidikan di Solo dan sekitarnya.
Kentis mengajak masyarakat untuk menimba ilmu sesuai minat dan bakatnya di UT Surakarta. Selain tak ada batasan usia dan perkuliahan secara online, biaya perkuliahan di UT Surakarta sangat terjangkau.
“Masyarakat terutama pekerja bisa bekerja sambil kuliah. Jadi tidak mengganggu aktivitas pekerjaan setiap hari. Ini luar biasa sekali untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujarnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
