Soloraya
Jumat, 10 Februari 2017 - 17:40 WIB

Cat Pelangi Patung Obor Manahan Dicibir, Ini Tanggapan DLH Solo

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo menyelesaikan pengecatan warna pelangi di kanstin Patung Obor Manahan, Solo, Kamis (9/2/2017). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Dinas Lingkungan Hidup Solo santai menanggapi cibiran netizen terkait warna cat pelangi di taman-taman Kota Solo.

Solopos.com, SOLO — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo mempercantik sejumlah taman dan patung untuk menyambut peringatan Hari Jadi ke-272 Kota Solo. Taman ditata dan patung dicat ulang dengan warna pelangi, salah satunya taman Patung Obor Manahan.

Advertisement

Pengecatan tersebut menjadi viral di media sosial. Beberapa netizen mencibir warna taman patung tersebut yang dinilai seperti taman bermain. Kepala DLH Solo, Hasta Gunawan, menanggapi santai beragam komentar tersebut.

Hasta mengatakan sentuhan warna pelangi seperti di seputaran Patung Obor Manahan untuk memberikan kesan cerah. “Biar tidak bosan saja, jadi warnanya kami ganti yang cerah,” kata Hasta ketika dijumpai Solopos.com di sela-sela peletakan batu pertama pembangunan gedung serba guna di Kelurahan Jagalan, Jebres, Jumat (10/2/2017).

Selain itu, patung obor juga dipercantik. Patung disemprot terlebih dulu, kemudian disikat permukaannya untuk menghilangkan kotoran dan lumut. Setelah itu, patung dilabur dengan cat warna kuning keemasan.

Advertisement

Tiang penyangga yang dilapisi batu alam juga disikat oleh petugas. Pembersihan patung dan penataan taman ini merupakan kegiatan rutin untuk perawatan. Selain membersihkan patung, taman di bundaran dan sekitar persimpangan Manahan juga turut dibenahi.

“Kami juga mengecat ulang patung-patung lain serta taman yang menjadi ikon Kota Solo,” katanya.

Hasta mengatakan patung menyerupai bocah berkumpul di Kota Barat juga kini dalam proses pengecatan dengan warna dasar hijau dan oranye sebelum nantinya dicat warna hitam tembaga. “Kami bersihkan dulu patung-patungnya dari lumut dan kerak. Baru kemudian dicat dasar dan cat hitam tembaga,” katanya.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif