Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak lima BPR di Sragen mendapat jatah alokasi uang receh senilai Rp4.597.500.000 untuk pelayanan penukaran uang baru dari Bank Indonesia. Alokasi uang receh tersebut hanya 46,79% dari usulan semula senilai Rp8,64 miliar.
Sebagaimana diketahui animo masyarakat menukar uang pecahan baru ke bank perkreditan rakyat (BPR) di Sragen tergolong tinggi menjelang Lebaran. Tingginya animo warga itu seperti yang terjadi di BPR BKK Karangmalang, Sragen yang naik sampai 100%.
Direktur Kepatuhan PT BPR BKK Karangmalang, Sragen, Suparno, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (11/4/2023), menyampaikan sejak pukul 03.00 WIB sudah ada antrean di depan BKK Karangmalang.
Dia mengatakan pelayanan penukaran uang dimulai sejak 28 Maret 2023 lalu sehingga saat ini hari kelima penukaran uang. Empat hari sebelumnya, penukaran uang dibatasi hanya 25 paket dan sekarang naik jadi 50 paket sudah habis sejak pukul 07.00 WIB.
Dia mengatakan pelayanan penukaran uang dimulai sejak 28 Maret 2023 lalu sehingga saat ini hari kelima penukaran uang. Empat hari sebelumnya, penukaran uang dibatasi hanya 25 paket dan sekarang naik jadi 50 paket sudah habis sejak pukul 07.00 WIB.
“Kami, pelayanan penukaran uang hanya setiap Selasa dan Kamis. Animonya memang luar biasa. Selain pelayanan paket, kami juga membuka pelayanan di loket tetapi dibatasi. Dulu setiap paketnya Rp3,8 juta sekarang menjadi Rp3,7 juta karena pecahan Rp1.000-an sudah habis,“ ujar Suparno yang diamini Direktur Pemasaran BKK Karangmalang, Sragen, Sriyadi.
Direktur Utama BPR Bank Djoko Tingkir Sragen, Titon Darmasto, menyampaikan animo masyarakat untuk tukar uang lumayan banyak. Dia menyebut pada pelayanan 4 April 2023 lalu ada 70 orang dan pelayanan pada 6 April 2023 lalu naik menjadi 80 orang.
Berikut ini daftar pelayanan penukaran uang di BPR se-Kabupaten Sragen dengan total Rp4.597.500.000
1. PT BPR BKK Karangmalang, Sragen (alokasi Rp2.923.500.000).
2. PT BPR Bank Djoko Tingkir (alokasi Rp1.455.000.000).
3. PT BPR Banaran Bali Mandiri (alokasi Rp122.000.000).
4. PT BPR Sumber Arta (alokasi Rp20.000.000).
5. PT BPR Arta Moro (alokasi Rp77 juta).