SOLOPOS.COM - Kondisi lalu lintas di simpang Joglo, Kecamatan Banjarsari, Solo, Minggu (14/5/2023). Pembangunan underpass Joglo masih menunggu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). (Espos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO–Dinas Perhubungan (Dishub) Solo menyiapkan empat jalur alternatif untuk pengendara mobil dan sepeda motor saat simpang tujuh Joglo ditutup mulai 15 Juli-30 November. Petugas juga akan memasang rambu-rambu pengalihan arus guna memudahkan para pengguna jalan.

Berdasarkan data Dishub Solo, pemerintah telah merancang manajemen rekayasa lalu lintas (MRLL) pengalihan arus lalu lintas saat penutupan total simpang tujuh Joglo. Rute pengalihan arus lalu lintas dirancang untuk mobil dan sepeda motor, bus, dan truk.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Khusus bus dan truk dialihkan melewati ruas jalan tol agar tidak masuk ke dalam kota. Sementara rute pengalihan arus lalu lintas untuk mobil pribadi dan sepeda motor disiapkan di empat jalur alternatif.

Bagi pengguna jalan dari arah Purwodadi ke Surabaya dialihkan melewati Jalan Kerinci-Jalan Bromo Raya-Jalan Wijaya-Jalan Gunung Slamet.

“Rute pengalihan lalu lintas hampir sama saat penutupan Jalan Solo-Purwodadi. Mobil dan sepeda motor dari Purwodadi bisa melewati jalur alternatif di seberang jalur rel kereta api,” kata Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Dishub Solo, Ari Wibowo, Kamis (13/7/2023).

Bagi pengendara mobil dan sepeda motor dari timur bisa melewati jalur alternatif mulai dari Jalan Bromo Raya-Jalan Kerinci ke Purwodadi. Sedangkan, kendaraan dari arah selatan dialihkan melewati Jalan Monginsidi/Jalan Ahmad Yani via Viaduk Gilingan menuju Jogja.

Sedangkan kendaraan yang melintas dari arah timur yang hendak ke selatan dialihkan melewati Jalan Sumpah Pemuda-Jalan Letjen Suprapto-Jalan Ahmad Yani menuju Jogja atau Jakarta.

“Jalan Ahmad Yani, tepatnya di sekitar Viaduk Gilingan sudah bisa dilewati pengguna jalan. Ini untuk meminimalisasi kemacetan tatkala simpang tujuh Joglo ditutup total selama empat bulan,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dishub Solo, Taufiq Muhammad, menyampaikan penutupan simpang tujuh Joglo berdasarkan hasil rapat koordinasi (rakor) yang dihadiri para pemangku kepentingan seperti Balai Teknik Perkeretaapian Semarang, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Solo, Satlantas Polresta Solo, serta Pemkab Karanganyar.

Pertemuan itu juga dihadiri kontraktor pelaksana proyek jembatan layang atau rail elevated di simpang tujuh Joglo. “Jika proyek jembatan layang sudah rampung bisa dimanfaatkan masyarakat. Ya untuk mengurai kemacetan dan penumpukan kendaraan di sekitar simpang tujuh Joglo,” papar dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya