SOLOPOS.COM - Ketua pelaksana kegiatan Solo Quilt Exhibition 2022, Bella Sinuraya (tengah) saat menunjukkan hasil patchwork dan quilting di Makamhaji, Sukoharjo, Rabu (5/10/2022). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri).

Solopos.com, SUKOHARJO — WNB Production bersama Melati Patchwork, Selaras Craft, Batik Nusantara Stamp akan menggelar acara pameran Solo Quilt Exhibition 2022 di Grand Rukmi Hall, Hotel Lor In Solo (Karanganyar), 29-31 Oktober 2022 mendatang.

Ketua pelaksana kegiatan tersebut, Bella Sinuraya mengatakan kegiatan tersebut digelar sekaligus memperingati hari batik yang jatuh pada Minggu (2/10/2022) lalu.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Dia mengatakan pihaknya akan mengadakan pameran kerajinan patchwork, mengingat banyak yang belum mengetahui apa itu patchwork.

“Nah patchwork ini banyak salah diartikan, dikiranya kain perca. Padahal bukan, itu kain utuh yang dipotong sesuai pola. Agar banyak yang tahu pembuatnya berasal dari sini [Soloraya] dan dibuat hasil karya yang bagus dengan pattern Quiltworx [perusahaan quilting Amerika],” terang Bella saat ditemui di Makamhaji, Rabu (5/10/2022).

Selain pameran akan ada pula pelatihan patchwork dan quilting dari delapan kelas satu kelas di antaranya diikuti oleh 8 warga Singapura. Sementara tujuh lainnya berasal dari berbagai daerah di Indonesia dengan jumlah masing-masing kelas sebanyak 8 orang.

Sebagai tambahan informasi quilting adalah kerajinan kain potongan yang seluruhnya dijahit dengan teknik tusuk tindas mengikuti gambar yang terdapat pada kain.

Baca juga: Event Health and Beauty di Solo Paragon Mall, Tebar Diskon sampai 50 Persen!

Sementara patchwork adalah kerajinan yang menggabungkan potongan kain yang memiliki motif dan warna berbeda menjadi bentuk baru. Biasanya, potongan-potongan kain yang digunakan berbentuk geometris.

Bella mengatakan Soloraya merupakan lumbung batik yang tidak bisa dipungkiri, selain katun jepang kerajinan itu juga menggunakan batik Bali atau di Soloraya lebih dikenal Batik Cap Smoke.

“Ini kan eksportir terbesar dari Soloraya. Kami mencoba membuat pameran di Kota Solo [Soloraya] tempatnya pembuat batik itu. Karena orang luar [negeri] biasanya tahunya itu produksi dari Bali, makanya lebih dikenal Batik Bali. Padahal pembuatnya perajin dari Soloraya,” terang Bella.

Dia mengatakan dengan patchwork dan quilting sebetulnya dapat menambah nilai jual kain batik itu sendiri. Namun masih banyak yang belum mengetahui hal itu, sehingga pameran dan workshop tersebut menurutnya dapat menjadi wadah edukasi tersebut.

Sementara Certified Instructor dari Quitwor, Wiwik WInarni mengatakan perkembangan patchwork dan quilting di Indonesia dalam 20 tahun terakhir mengalami perkembangan cukup menggembirakan terutama pada saat masa pandemi.

Baca juga: Pameran Revolusi! di Amsterdam, Ada Potret Tanja dan Gaun Peta Sutra

“Menjahit patchwork dan quilting menjadi salah satu pilihan yang menarik di antara kegiatan yang bisa dilakukan di dalam rumah dan menjadi hobi baru di masa pandemi,” kata Wiwik Winarni.

Seiring dengan perkembangan tersebut mulai banyak kelas pembelajaran secara  online maupun offline dengan menawarkan berbagai macam teknik dan pola sehingga banyak masyarakat yang berminat untuk mengikuti kegiatan ini.

“Saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mengapresiasi hasil karya teman-teman yang telah mengikuti kelas paperpiecing saya yang menyukai pola-pola dari Quitworx dalam bentuk sebuah acara pameran,” jelas Wiwik.

Sementara itu, salah satu pemilik Selaras Craft sekaligus perajin, Amy mengatakan harga jual patchwork dan quilting cukup tinggi. Harga kerajinan itu ditaksir dari Rp200.000 per item hingga jutaan rupiah.

Baca juga: Cerita Perajin Batik Gemawang Semarang Awalnya Coba-Coba, Kini Punya 100 Motif

“Harga tergantung tingkat kesulitan, kalau topi misalnya berkisar Rp150.000-Rp200.000. Kalau tas berkisar Rp300.000-Rp500.000 per item, yang paling sulit patchwork karena dia rumit sekali. Biasanya polanya rumit karena seperti puzzle, bisa sampai Rp5-Rp30 juta,” terang Ami.

Patchwork dengan harga itu biasanya digunakan untuk hiasan dinding, sajadah, dan beberapa kerajinan siap pakai lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya