SOLOPOS.COM - Para pelajar mengikuti permainan dalam pelatihan literasi digital di Monumen Pers Solo, Selasa (22/8/2023).(Solopos.com/R.Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO–Tim program Tular Nalar dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) menggelar pelatihan literasi digital dengan menyasar pemilih pemula dan warga lanjut usia (lansia) pada 22-23 Agustus.

Mereka bisa mengidentifikasi berita bohong atau hoaks serta memahami perlindungan data pribadi.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pelatihan literasi digital itu digelar di Monumen Pers Solo, Selasa (22/8/2023). Para peserta pelatihan literasi digital berasal dari SMA Batik Solo dan SMA PK Muhammadiyah Solo.

Mereka diberi beragam materi literasi digital yang dikemas melalui games atau permainan. “Pelatihan literasi digital digelar dua hari. Hari pertama dengan target sasaran pelajar dan mahasiswa. Sedangkan, hari kedua warga lanjut usia,” kata Koordinator Kurikulum Tular Nalar, Giri Lumakto, saat ditemui Solopos.com di Monumen Pers Solo, Selasa (22/8/2023).

Menurut Giri, pelatihan literasi digital itu menerapkan kurikulum baru dengan delapan kompetensi. Kurikulum baru itu dibagi menjadi  tingkatan, yakni tahu, tanggap, dan tangguh.

Pelatihan literasi digital itu bagian dari upaya edukasi terhadap kalangan milenial yang menjadi pemilih pemula dalam pemilu.

“Para peserta juga diberi pemahaman tentang tahapan pemilu. Dan diajarkan berpikir kritis dalam pemilu. Selain itu, rambu-rambu atau batasan serta sanksi baik pidana, perdata hingga etik bagi pengguna media sosial (medsos),” ujar dia.

Para pemilih pemula diharapkan bisa mengidentifikasi beragam informasi palsu atau hoax yang berseliweran di media sosial (medsos) saat masa kampanye pemilu. Sehingga, mereka bisa menyaring informasi berdasarkan data dan fakta di medsos.

Bagi kalangan lansia, pelatihan literasi digital itu berguna untuk melindungi data pribadi dari tindak kejahatan digital yang kian marak.

“Sekarang korban kejahatan digital tidak hanya kalangan lansia melainkan anak muda. Bahkan, banyak mahasiswa yang menjadi korban kejahatan digital itu,” papar dia.

Sementara itu, Media Relations Tular Nalar, Citra Pratiwi mengatakan acara soft launching kurikulum literasi digital yang baru digelar di Loji Gandrung pada Rabu (23/8/2023). Acara itu berupa selebrasi kolaborasi Tular Nalar.

Akademisi, praktisi, dan aktivis literasi bakal berbagi pengalaman dan wawasan soal literasi. Masyarakat diajak berpikir kritis, empati, dan simpati terhadap beragam informasi di medsos.

“Program ini menjadi pelengkap materi pendidikan formal di sekolah. Para pelajar tidak mendapatkan materi ini di sekolah. Mereka bisa mengidentifikasi informasi hoax atau bukan,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya