SOLOPOS.COM - Warga beristirahat dibawah pohon yang dihiasi lampion di Balai Kota Solo, Jumat (21/1/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Panitia Imlek Bersama dan Pemkot Solo memutuskan mencopot lampion perayaan Tahun Baru Imlek di kawasan Plaza Balai Kota dan Pasar Gede, Selasa (15/2/2022) malam. Hal itu untuk menghindari kerumunan di tengah naiknya jumlah kasus Covid-19.

Pencopotan lampion itu lebih cepat dari rencana semula akhir bulan ini. Masyarakat sudah tidak bisa lagi berwisata atau sekadar berfoto dengan latar lampion Imlek di kawasan itu.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Selain lampion, shio macan dan dewa uang juga sudah dipindahkan dari lokasi tersebut. Sebelumnya, perayaan Cap Go Meh berlangsung sederhana di Pendapi Gede kompleks Balai Kota Solo, Selasa petang. Padahal tahun-tahun sebelumnya, Cap Go Meh berlangsung meriah dengan kirab liong dan barongsai.

Baca Juga: Kerumunan Lampion Imlek Solo Berbuntut Panjang, DSKS Tuntut Pengusutan

Namun tahun ini, hanya ada satu barongsai yang pentas diikuti pertunjukan tari. Lampion Imlek di kawasan Balai Kota dan Pasar Gede Solo yang sejak beberapa hari lalu dimatikan sempat menyala sesaat sebelum akhirnya kembali dipadamkan dan dilepas.

Ketua Panitia Imlek Bersama, Sumartono Hadinoto, mengatakan pencopotan lampion lebih awal bertujuan agar tak memunculkan kerumunan. “Lampion Imlek jamaknya setelah Cap Go Meh itu dilepas,” katanya, Rabu (16/2/2022).

Tidak Ada Pengunjung

Sumartono mengakui beberapa kali tahun-tahun sebelumnya lampion Imlek dipasang sampai HUT Kota Solo, Solo Great Sale, dan sebagainya bahkan sempat sampai Maret. Namun untuk tahun ini lampion sengaja dilepas lebih awal karena kasus Covid-19 yang meninggi.

Baca Juga: Waduh, Banyak Warga Langgar Prokes Saat Nonton Lampion Imlek di Solo

Lagi pula, kata Sumartono, setelah lampion dimatikan Minggu (6/2/2022) lalu, hampir tidak ada pengunjung. Lampu lampion mati sehingga warga tidak bisa berfoto.

Terpisah, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan pencopotan lampion dan shio macan dilakukan untuk menghindari kerumunan di tengah lonjakan kasus Covid-19. Ia mengakui event tersebut memunculkan kerumunan yang lantas membuatnya mengambil keputusan pemadaman pada akhir pekan lalu.

Baca Juga: Memicu Kerumunan, Lampion di Balai Kota dan Pasar Gede Solo Dimatikan

“Perayaan Cap Go Meh juga sudah selesai jadi semua lampion dicopoti,” katanya, Rabu. Gibran mengaku tidak mendapat teguran dari Satgas Penanganan Covid-19 pusat terkait kerumunan yang sempat muncul.

“Tidak ada teguran dari atasan. Yang penting sudah kita lepas semua sekarang,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya