Soloraya
Rabu, 2 Desember 2020 - 16:31 WIB

Cegah Penularan Corona, Tahlilan di Tenggak Sragen Cukup Diikuti Keluarga

Muh Khodiq Duhri  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona (Freepik)

Solopos.com, SRAGEN -- Sejumlah spanduk bertuliskan "Sidoharjo Bermasker" terpasang di sejumlah tempat umum di Desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen.

Selain di pos kamling, spanduk tersebut juga terpasang di sejumlah sudut jalan desa. Spanduk itu dipasang oleh Satgas Jogo Tonggo yang dibentuk Pemerintah Desa Tenggak dalam rangka menanggulangi penularan virus corona di desa setempat.

Advertisement

Sejauh ini sudah ada tujuh warga Desa Tenggak yang dinyatakan terkonfirmasi positif corona. Enam di antaranya sudah sembuh setelah menjalani isolasi dan perawatan medis di rumah sakit.

Kiprah Sukarelawan Memutus Penularan Corona

Advertisement

Kiprah Sukarelawan Memutus Penularan Corona

Dalam hal ini, Satgas Jogo Tonggo bertugas melayani kebutuhan warga yang menjalani isolasi karena terkonfirmasi positif corona. Apapun kebutuhan dia selama menjalani isolasi, disediakan oleh Satgas Jogo Tonggo. Termasuk pemberian sembako kepada keluarga yang ditinggalkan di rumah.

"Satgas Jogo Tonggo juga mengawasi setiap kegiatan warga terkait penerapan protokol kesehatan. Terutama dalam kegiatan sosial kemasyarakatan seperti takziah di rumah duka," papar Kepala Desa Tenggak, Setyanto, kepada Solopos.com, Rabu (2/12/2020).

Advertisement

Begini Kondisi Terkini Anies Baswedan Setelah Dinyatakan Positif Covid-19

Bila terpaksa harus ikut takziah karena merasa masih memiliki hubungan kekerabatan dengan jenazah, warga diminta menerapkan protokol kesehatan secara ketat utamanya memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M).

"Untuk acara tahlilan seusai kematian, kami menyarankan hanya diikuti oleh keluarga. Jangan mengundang banyak warga dan tetap patuhi protokol kesehatan," papar Setyanto.

Advertisement

Tak Izinkan Warga Gelar Hajatan

Di Desa Tenggak saat ini sudah ada tiga warga yang mengajukan izin mengadakan acara hajatan. Karena kasus Covid-19 di Sragen terus meningkat, Pemdes Tenggak tidak mengizinkan warga menggelar hajatan.

Selama terjadi pandemi, kata Setyanto, tidak ada warga Tenggak yang menggelar hajatan karena memang tidak diizinkan.

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 2,5 Km

Advertisement

Protokol kesehatan juga diberlakukan secara ketat di Balai Desa Tenggak. Balai desa yang menjadi tempat warga mengakses layanan pemerintahan desa diharapkan tidak menjadi media penularan virus corona.

"Setiap warga yang masuk balai desa harus mencuci tangan dan bermasker. Bila lupa tidak pakai masker, kami dari desa menyediakan," terang Setyanto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif