SOLOPOS.COM - Petugas dari Yayasan Warga Surakarta sedang melakukan fogging di beberapa ruang kelas dan sudut bangunan TK, SD, dan SMP Warga Surakarta guna melakukan pencegahan persebaran penyakit DBD, Jumat (15/3/2024). (Istimewa/Yayasan Warga Surakarta)

Solopos.com, SOLO– Guna melakukan pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), Yayasan Warga Surakarta melaksanakan fogging atau pengasapan dengan bahan kimia tertentu untuk membunuh nyamuk di TK, SD, dan SMP Warga, Jumat (15/3/2023) pagi.

Fogging dilakukan oleh pihak internal sekolah dan menyasar ruang-ruang kelas, sudut-sudut bangunan, kamar mandi, dan beberapa saluran pembuangan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Marketing Communications Yayasan Warga Surakarta, Abraham Ishak, menjelaskan fogging ini dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan dari Yayasan Warga Surakarta terhadap temuan kasus DBD yang sempat menjangkit salah satu siswanya.

Meskipun pihaknya tidak bisa memastikan siswanya terkena di mana, namun sebagai langkah pencegahan pihaknya melakukan fogging secara menyeluruh.

Fogging kami lakukan karena beberapa hari yang lalu ada salah satu siswa kami yang terkena DBD. Meskipun kami tidak tahu siswa tersebut terjangkitnya di mana, namun sebagai upaya pencegahan kami lakukan fogging di TK, SD, dan SMP,” jelas dia.

Pria yang kerap disapa Ishak itu menambahkan fogging ini bukan kali pertama dilakukan di TK, SD, dan SMP Yayasan Warga Surakarta. Sebelumnya saat pandemi Covid-19 merebak, pihaknya juga melakukan fogging secara menyeluruh untuk memastikan ruang kelas dan lingkungan di sekitarnya bebas dari virus tersebut.

Upaya pencegahan yang dilakukan oleh Yayasan Warga Surakarta tentu patut diapresiasi. Mengingat saat ini di Solo kasus DBD sedang mengalami kenaikan cukup signifikan.

Sebelumnya, Pelaksana Humas Rumah Sakit Kasih Ibu Laweyan, dr. Divan Fernandes, menyampaikan jumlah pasien demam berdarah di rumah sakitnya, terus meningkat sepanjang 2024.

Setidaknya, hingga Kamis (21/3/2024) pasien yang harus rawat inap akibat dengue fever (DF) atau demam berdarah (DB) sebanyak 72 pasien. Dengan persebaran pada Januari 10 pasien, Februari 30 pasien, dan Maret 32 pasien.

Sementara itu, pasien yang harus dirawat inap akibat dengue hemmorrhagic fever (DHF) atau demam berdarah dengue (DBD) sebanyak 98 pasien. Dengan persebaran pada Januari 19 pasien, Februari 41 pasien, dan Maret 38 pasien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya