Soloraya
Sabtu, 11 Juni 2022 - 08:23 WIB

Cegah Perusakan, Kapolres Sragen: Setiap Tugu Bisa Dipasangi CCTV

Tri Rahayu  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kamera CCTV (Solopos Dok)

Solopos.com, SRAGEN — Untuk mencegah adanya perusakan atribut atau tugu perguruan pencak silat di wilayah Kabupaten Sragen, Kapolres mengimbau perguruan pencak silat bisa memasang kamera close curcuit television (CCTV) serta pengawasan dari warga sekitar.

Imbauan itu disampaikan Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama saat ditemui wartawan pada Kamis (9/6/2022).

Advertisement

Kapolres mengapresiasi adanya Forum Komunikasi Perguruan Pencak Silat (FKPPS) di tingkat kabupaten sampai ke tingkat kecamatan.

“Keren itu FKPPS yang dibentuk Pemkab Sragen dan para peguruan silat. Semua perguruan pencak silat bergabung semua dalam FKPPS. Bahkan FKPPS terbentuk sampai kecamatan,” ujarnya.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Sragen Hari Ini: Siang Sudah Hujan

Advertisement

Kapolres menerangkan adanya aksi perusakan atribut atau tugu perguruan itu sudah disepakati oleh semua perguruan bahwa perusakan itu merupakan ulah pihak-pihak lain atau provokator yang ingin membuat konflik di Sragen.

Dia mengatakan Kapolsek, Danramil, dan perguruan pencak silat kemudian bersama-sama memperbaiki tugu yang rusak itu dan itu dilakukan sejak dulu-dulu.

“Untuk pencegahan biar tidak ada perusakan lagi, tugu-tugu itu bisa dipasangi kamera CCTV. Ternyata kasus di Gumantar, Karangmalang itu, ada kamera CCTV pun diambil juga. Kok tahu ada kamera CCTV di sekitar tugu itu? Selain kamera CCTV, pengawasan dari tetangga [warga sekitar tugu] juga bisa,” ujarnya.

Advertisement

Baca Juga: Terkuak! Tugu PSHT di Karangmalang Sragen Dirusak, Bukan Kali Pertama?

Piter menerangkan yang terpenting bila terjadi perusakan tugu atau atribut perguruan jangan disikapi berlebihan karena mereka sepakat hal itu merupakan ulah provokator.

Dia meyakini masing-masing perguruan pencak silat tidak ada niatan atau konsep yang ingin merusak atribut atau tugu perguruan pencak silat lain, sama sekali tidak ada.

“Toleransi dan saling menghargai antarperguruan pencak silat itu luar biasa. Perusakan itu ulah provokator. Ayo mencari solusi untuk memperbaiki, supaya tugu berdiri kembali, normal kembali secara bersama-sama,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif