SOLOPOS.COM - Seminar Kesehatan Dampak Seks Bebas Terhadap Kegiatan Reproduksi, di MAN 1 Sragen, pada Rabu (2/11/2022). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)
Solopos.com, SRAGEN–Remaja di Kabupaten Sragen diharapkan mengetahui pentingnya kesehatan reproduksi, untuk mencegah adanya penularan penyakit yang berhubungan dengan organ reproduksi ataupun seks bebas.
Hal tersebut disampaikan oleh pemateri dalam Seminar Kesehatan Dampak Seks Bebas Terhadap Kegiatan Reproduksi, Zainun Dwiyana di MAN 1 Sragen, Rabu (2/11/2022).
“Remaja sebagai usia pertama yang wajib menyadari kesehatan reprodusi, kareana mengalami masa pubertas, dimana organ reproduksi tersebut sedang berkembang, dan harus dijaga kebersihannya,” terang Duta Generasi Berencana (GenRe) Putri 2021 setempat ini.
Zain, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa penularan penyakit yang berhubungan dengan organ reproduksi salah satunya melalui seks bebas. Remaja saat ini, menurutnya mempunyai tantangan besar untuk menjaga kesehatan reproduksinya.
“Adanya media sosial juga juga menjadi faktor utama yang seringkali sulit dicegah, sosial media kerap kali membawa tren buruk seperti pacaran berlebihan yang akhirnya membawa remaja untuk melakukan seks bebas,” terang Zain.
Ia mengimbau kepada para remaja untuk melakukan kegiatan positif dengan memilih berbagai kegiatan dimulai dari lingkungan sosial hingga lingkungan pendidikan, sehingga dapat membantu remaja untuk mencegah seks bebas tersebut.
Pemateri dari Puskesmas Sragen, Bintang, juga menjelaskan mengenai gejala penyakit menulae seksual, yaitu HIV yang gejalanya baru muncul bertahun-tahun. Dalam kurun 0-3 tahun biasanya periode tanpa gejala. Untuk gejala HIV sendiri ia mengatakan bahwa mulai dari diare, penyakit kulit, kurus secara tiba-tiba, batuk pilek yang lama tidak sembuh.