Soloraya
Rabu, 23 November 2022 - 13:46 WIB

Cegah Stunting, Puskesmas Karanganom Klaten Gelar Kelas Pendampingan Balita

Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Stunting di Jawa Tengah. (Solopos.com/Whisnupaksa)

Solopos.com, KLATEN — Puskesmas Karanganom mengadakan penyuluhan tentang anemia pada bayi di aula puskesmas setempat, Senin (21/11/2022) pukul 08.30 WIB-10.30 WIB. Acara yang menghadirkan dokter spesialis anak itu dalam rangka mencegah stunting di Kecamatan Karanganom.

Kelas pendampingan balita kali ini merupakan tindak lanjut dari pemeriksaan Hb (kadar hemoglobin) balita pada tanggal 4-6 November 2022 lalu. Dari hasil pemeriksaan tersebut diketahui sebanyak 25 balita dinyatakan menderita anemia.

Advertisement

Selanjutnya, orang tua balita tersebut mendapatkan penyuluhan terkait anemia pada balita. Penyuluhan dilakukan dokter dari Rumah Sakit Bagas Waras Klaten, dr. Anis Marfuah. Setelah itu dilanjutkan pemeriksaan balita di ruang kesehatan ibu dan anak (KIA) Puskesmas Karanganom.

Dalam paparannya, dr. Anis menyampaikan tentang balita ADB (Anemia Defisiensi Besi), mengapa bisa terjadi anemia, apa saja gejalanya pada anak, dampak kekurangan zat besi, bagaimana pencegahannya, dan bagaimana penanganannya jika sudah anemia.

“ADB pada balita bisa dilihat dari tes pemeriksaan Hb. Tetapi, bisa juga dilihat dari perdarahan saat bayi BAB dan bayi digerogoti penyakit, seperti TBC. Sehingga, hal ini bisa memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Inilah yang bisa menyebabkan stunting pada anak. Oleh karena itu, anemia ini harus menjadi perhatian bagi para orang tua,” kata dr. Anis seperti dalam siaran pers yang diterima Solopos.com, Rabu (23/11/2022).

Advertisement

Baca Juga: Program Kecantol Kamu Karanganom Klaten Diusulkan Dapat Penghargaan Presiden

Pola makan pada ibu saat hamil dan menyusui bisa memengaruhi bayi dalam tumbuh kembangnya. Dokter Anis memberikan saran saat sesi tanya jawab, hendaknya ibu menghindari konsumsi minuman dan makanan yang bisa menghambat zat besi diserap oleh tubuh. Hal itu seperti minuman teh, kopi, susu, dan antasida.

Dokter Anis juga menyarankan kepada orangtua bayi agar mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung vitamin C, termasuk juga konsumsi daging merah dan telur. Jika Hb ibu rendah maka bisa menyebabkan Hb anak rendah.

Advertisement

“Pemantauan terhadap bayi bisa dilakukan melalui kenaikan berat badan bayi yang dicatat di buku KIA bersampul pink. Dari grafiknya, dapat diamati apakah bayi mengalami gangguan atau tidak. Dengan demikian, segera dilakukan tindakan jika bayi mengalami anemia,” kata dr. Anis.

Puskesmas Karanganom sangat berharap apa yang disampaikan dr. Anis dapat bermanfaat dan bisa dipraktikkan oleh orangtua di rumah. Sehingga, balita mereka tidak menderita anemia dan tidak mengalami stunting.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif