SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanggap bencana banjir (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo telah memetakan 21 kelurahan rawan bencana banjir yang tersebar di lima kecamatan Kota Bengawan. Forum pengurangan risiko bencana (PRB) dibentuk guna memberdayakan dan mengoptimalkan partisipasi masyarakat.

Kepala Pelaksana BPBD Sukoharjo, Nico Agus Putranto, mengatakan daerah rawan banjir tersebar di setiap kecamatan. Kelurahan rawan banjir di Kecamatan Kliwon, yakni Pasar Kliwon, Semanggi, Kedunglumbu, dan Sangkrah. Sedangkan daerah rawan banjir di Kecamatan Jebres, meliputi Jebres, Mojosongo, Gandekan, Pucangsawit, dan Sewu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Wilayah Pasar Kliwon dan Jebres dilewati Sungai Bengawan Solo. Saat turun hujan lebat dengan intensitas tinggi, air sungai berpotensi bertambah dan merendam rumah penduduk,” katanya di sela-sela pembentukan forum PRB di Rumah Dinas (Rumdin) Wakil Wali Kota Solo, Ketelan, Banjarsari, Selasa (19/7/2022).

Tiga kecamatan lainnya juga rawan bencana banjir saat musim kemarau. Kelurahan rawan bencana banjir di wilayah Kecamatan Banjarsari, Solo, meliputi Kelurahan Gilingan, Banyuanyar, Kadipiro, Nusukan, dan Sumber.

Sedangkan di Kecamatan Laweyan, daerah rawan banjir, yakni Bumi, Laweyan, Sondakan, dan Pajang. Lalu Kecamatan Serengan, ada Joyotakan dan Tipes.

Baca Juga: Buntut Talut Longsor di Pajang Solo, 4 Rumah Rusak, 6 Lainnya Terancam

“Intensitas hujan tak bisa ditebak. Kadang intensitasnya tinggi, kadang sedang. Selama ini, wilayah Pasar Kliwon dan Jebres paling kerap terendam banjir luapan Sungai Bengawan Solo,” ujarnya.

Longsor dan Lisus

Nico menyampaikan sebenarnya ada potensi bencana alam lain yakni tanah longsor dan lisus. Daerah rawan tanah longsor di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres. Rumah penduduk di pinggir sungai terancam longsor saat turun hujan lebat dengan intensitas tinggi. Jadi Kelurahan Mojosongo, Solo, selain rawan banjir juga lisus.

Peneliti Pusat Studi Bencana Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNS Solo, Sorja Koesuma, menyatakan beberapa daerah di Soloraya telah membentuk forum PRB seperti Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sragen.

Baca Juga: Pernah Banjir Setinggi 1 Meter, Warga Pajang Solo Dihantui Kekhawatiran

Kota Solo yang memiliki potensi ancaman banjir belum memiliki forum PRB. Karena itu, Sorja mendorong agar forum PRB dibentuk untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam mengurangi risiko banjir.

“Saat ini, saya juga pengurus forum PRB Jawa Tengah. Forum PRB beranggotakan lembaga atau instansi yang memiliki perhatian besar dalam mengurangi risiko bencana alam. Seperti pemerintah, pelaku usaha, sukarelawan, dan media,” kata dia.

Berikut data kelurahan rawan banjir per kecamatan di Solo:

  • Kecamatan Pasar Kliwon: Pasar Kliwon, Semanggi, Kedunglumbu, Sangkrah
  • Kecamatan Jebres: Jebres, Mojosongo, Gandekan, Pucangsawit, Sewu
  • Kecamatan Banjarsari: Gilingan, Banyuanyar, Kadipiro, Nusukan, Sumber
  • Kecamatan Laweyan: Bumi, Laweyan, Sondakan, Pajang.
  • Kecamatan Serengan: Joyotakan, Tipes
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya