SOLOPOS.COM - Anak-anak mengikuti lomba balap sepeda tanpa pedal bertajuk Pushbike Fun Race di area parkir RS Umi Barokah Boyolali, Minggu (23/7/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)
Solopos.com, BOYOLALI — Aktivitas bersepeda tanpa pedal atau pushbike diklaim memiliki beberapa manfaat untuk anak. Salah satu dokter Rumah Sakit Umi Barokah (RSUB) Boyolali, dr Rahmanda Bayu, menjelaskan manfaat itu di antaranya melatih keseimbangan.
“Menurut penelitian, dulunya kan anak berlatih naik sepeda dengan roda tambahan kanan-kiri, terus dikurangi satu, baru bisa. Nah, ternyata kalau langsung roda dua tanpa pedal, itu bisa melatih keseimbangan,” ujar dia saat berbincang dengan Solopos.com di sela-sela Pushbike Fun Race area parkir RSUB Boyolali, Minggu (23/7/2023).
Tak hanya itu, ia mengatakan jika anak sejak usia tiga tahun berlatih sepeda tanpa pedal atau pushbike akan bisa lebih cepat menggunakan sepeda roda dua dengan pedal. Manfaat selanjutnya, anak mengurangi screen time atau memegang gawai karena lebih memilih aktivitas di luar ruangan dan aktivitas fisik.
Bayu juga menuturkan anak-anak yang ikut balap sepeda tanpa pedal juga atau pushbike juga akan mendapat manfaat yakni meningkat rasa percaya diri dan keinginan berkompetisi. Mengutip akun Instagram resmi RSUB @rsumibarokah, aktivitas pushbike juga dapat meningkatkan perkembangan emosional anak.
Bayu juga menuturkan anak-anak yang ikut balap sepeda tanpa pedal juga atau pushbike juga akan mendapat manfaat yakni meningkat rasa percaya diri dan keinginan berkompetisi. Mengutip akun Instagram resmi RSUB @rsumibarokah, aktivitas pushbike juga dapat meningkatkan perkembangan emosional anak.
“Pushbike dapat menjadi aktivitas fisik menyenangkan sekaligus momen bonding anak bersama orang tuanya. Hal tersebut membuat anak merasa dekat dengan orang terkasih sehingga baik untuk perkembangan emosinya,” tulis dalam unggahan @rsumibarokah pada Sabtu (23/7/2023).
Lalu, pushbike juga memberikan manfaat dalam melatih otot anak. Saat anak menggunakan sepeda tanpa pedal, otot kaki bekerja mendorong sepeda agar mendapatkan keseimbangan. Sementara tangan menggenggam setang sepeda dan mengarahkan jalan agar tidak jatuh sehingga mengasah kemampuan motorik anak.
“Anak akan fokus pada sesuatu yang ada di hadapannya. Hal tersebut akan mengasah konsentrasi serta fokus anak,” tulis dalam unggahan itu lebih lanjut.
Terpisah, Ketua Komunitas Pushbike Boyolali, Dimas Anindito mengatakan ada 128 anak kelahiran 2015-2020 atau usia 3-8 tahun yang berkompetisi di ajang Pushbike Fun Race di RS Umi Barokah Boyolali. Ia mengatakan pushbike bermanfaat melatih mental anak untuk bertanding di lapangan dan bersosialisasi dengan teman-temannya.
Dimas menjelaskan kegiatan lomba balap sepeda tanpa pedal atau pushbike baru kali pertama digelar di Boyolali. Ia berharap dengan adanya lomba pushbike pertama di Boyolali tersebut juga dapat menjadi ajang promosi kepada masyarakat Boyolali yang belum mengenal kegiatan balap sepeda tanpa pedal atau pushbike.
Dimas menilai antusiasme para peserta sangat luar biasa karena peminat pushbike di setiap kota semakin banyak. Selain itu, lomba pushbike di RS Umi Barokah juga gratis, membuat peserta semakin bersemangat.
“Awalnya kami batasi peserta hanya Soloraya saja, tapi ternyata teman-teman sangat antusias. Pesertanya ini ada yang dari Soloraya, terus Temanggung, Semarang, Salatiga, Yogyakarta, dan daerah lain,” ujar dia.