Soloraya
Sabtu, 5 September 2020 - 02:30 WIB

Cek Lahan untuk SMA Negeri di Tawangmangu, Ganjar Lirik Dua Tempat Ini

Sri Sumi Handayani  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, KARANGANYAR — Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, melirik lahan milik Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah di Beji Tawangmangu untuk lokasi pembangunan SMA Negeri di Tawangmangu.

Lapar di Tengah Malam? Yuk Coba Kuliner Murah Soto Ayam Kampung Pak Timbul di Solo

Advertisement

Ganjar meninjau lokasi tersebut di sela-sela kunjungan kerja ke sejumlah kabupaten/kota di Jawa Tengah pada Selasa (1/9/2020). Dia khusus mengunjungi satu dari tiga lokasi yang diusulkan menjadi lokasi pembangunan SMAN di Tawangmangu. Diharapkan bangunan sekolah berkonsep futuristik sehingga tidak melulu kotak-kotak.

“Semoga tahun depan bisa mulai dibangun. Jangan kotak-kotak tapi kalau bisa ada beberapa lantai yang digunakan sebagai ruang kelas, labotatorium, dan ruang pengembangan diri. Saya pingin anak-anak nyaman belajar. Kalau perlu seperti taman atau cafe. Nanti kita tanyakan atau kalau perlu dilombakan agar arsitek bisa mendesain,” kata Ganjar saat meninjau tanah.

Advertisement

“Semoga tahun depan bisa mulai dibangun. Jangan kotak-kotak tapi kalau bisa ada beberapa lantai yang digunakan sebagai ruang kelas, labotatorium, dan ruang pengembangan diri. Saya pingin anak-anak nyaman belajar. Kalau perlu seperti taman atau cafe. Nanti kita tanyakan atau kalau perlu dilombakan agar arsitek bisa mendesain,” kata Ganjar saat meninjau tanah.

Ganjar mengakui bahwa di tempat kelahirannya itu ternyata belum ada SMA/SMK Negeri sehingga lulusan SMP tidak bisa sekolah negeri. Sebelumnya, pada tahun ajaran baru beberapa waktu lalu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membuka kelas jarak jauh di Kecamatan Tawangmangu. Kelas jauh itu menginduk ke SMAN Karangpandan.

Tetap Waspada! Ada 6 Klaster Persebaran Covid-19 di Boyolali

Advertisement

“Tawangmangu memang belum punya SMA negeri. Ini angkatan pertama sekolah jarak jauh di Tawangmangu. Saat rekrutmen zonasi di sini tidak ada sekolah negeri. Jadi anak-anak sini tidak ada yang sekolah di SMA negeri,” ujarnya.

Dia berharap SMA negeri di Tawangmangu dapat menyerap kearifan lokal dalam hal pembelajaran. Dia mencontohkan pertanian, tanaman obat, dan lain-lain. Sebelumnya pemerintah Kecamatan Tawangmangu dan Pemerintah Kabupaten Karanganyar menyodorkan tiga alternatif lokasi untuk pembangunan gedung unit sekolah baru (USB) SMA negeri di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.

Pasien Positif Covid-19 Melonjak 51 Orang, Sragen Masuk Zona Merah

Advertisement

Tiga lokasi yang disodorkan tanah pertanian di belakang kantor Perusahaan Daerah Citra Mandiri Jawa Tengah unit Perusahaan Pariwisata Tawangmangu (PPT) di Jalan Raya Tawangmangu No.16, Lingkungan Beji, Kelurahan Tawangmangu. Luas lahan sekitar 8.600 meter persegi.

Alternatif kedua berada di Lingkungan Nano, Kelurahan Tawangmangu, yakni tanah perusahaan daerah yang pernah digunakan PT Gandaria. Luas lahan 6.800 meter persegi. Alternatif lokasi ketiga adalah Lapangan Olahraga Bener di Lingkungan Bener, Kelurahan Tawangmangu. Luas lahan 11.000 meter persegi.

Lokasi Lain

Camat Tawangmangu, Rusdiyanto, menuturkan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah mengusulkan lokasi lain, yakni di Pringgosari. Lokasi tersebut saat ini terdapat bangunan hotel tetapi lama tidak dimanfaatkan. Lahan tersebut milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Advertisement

Mendaftar Ke KPU Sukoharjo, Joswi Akan Ngonthel Bersama Seratusan Orang

“Saya belum tahu luas dan apakah bisa atau tidak. Informasi yang saya terima, lahan itu sedang dimanfaatkan untuk hotel. Nah itu bangunan lama. Saya cek dulu itu cagar budaya atau bukan,” tutur dia saat dihubungi Solopos.com, Jumat (4/9/2020).

Saat ditanya mengapa hanya satu lokasi yang dicek, Rusdiyanto menduga Gubernur Jateng itu melirik lahan milik Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng itu untuk dibangun sekolah.

“Pak Gubernur kan bilang lahan itu cocok. Tetapi dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng mengusulkan lahan lain yang di Pringgosari. Kayaknya Pak Gubernur sreg yang di lahan milik Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif