Solopos.com, SOLO—Untuk menekan harga beras yang membumbung tinggi beberapa waktu terakhir, Bulog Cabang Solo bekerja sama dengan Pemkot Solo, telah meluncurkan program Grebeg Pasar.
Bulog Solo membawa armada beras dan komoditas lain untuk dijual langsung kepada konsumen di pasar-pasar tradisional yang sudah direkomendasikan oleh Dinas Perdagangan Solo.
Hal itu disampaikan Pemimpin Cabang Bulog Solo, Andy Nugroho, melalui siaran pers yang diterima Solopos.com, Rabu (21/2/2024). Menurut dia program itu bekerja sama dengan Dinas Perdagangan Solo.
Andy menjelaskan Grebeg Pasar untuk menghadirkan alternatif belanja masyarakat dengan komoditas beras terjangkau. Berikut jadwal Grebeg Pasar yang dilakukan Bulog di Solo:
Andy menjelaskan Grebeg Pasar untuk menghadirkan alternatif belanja masyarakat dengan komoditas beras terjangkau. Berikut jadwal Grebeg Pasar yang dilakukan Bulog di Solo:
1. Selasa 20 Februari 2024 di Pasar Gading
2. Rabu 21 Februari 2024 di Pasar Kadipolo
3. Kamis 22 Februari 2024 di Pasar Kliwon
4. Jumat 23 Februari 2024 di Pasar Sangkrah
5. Senin 26 Februari 2024 di Pasar Tunggulsari
6. Selasa 27 Februari 2024 di Pasar Tanggul
7. Rabu 28 Februari 2024 di Pasar Rejosari
8. Kamis 29 Februari 2024 di Pasar Mojosongo
9. Jumat 1 Maret 2024 di Pasar Sibela
10. Senin 4 Maret 2024 di Pasar Ngemplak
Andy Nugroho menambahkan pada pekan ketiga Februari 2024 penyaluran cadangan pangan pemerintah melalui Badan Pengan Beras sebanyak 45.548 Penerima Bantuan Pangan sedang berlangsung.
Menurut Andy, pihaknya telah bekerja sama dengan beberapa ritel modern seperti Transmart, Hypermart, Indomaret, Alfamart, Indogrosir, serta ritel modern lokal. Tak menutup kemungkinan semakin banyak ritel modern yang digandeng atau diajak bekerjasama dengan Bulog Cabang Solo.
Sedangkan Kepala Dinas Perdagangan Solo, Heru Sunardi, mengatakan pihaknya memberikan rekomendasi lokasi dan jadwal ke Bulog Solo, untuk dilakukan kegiatan Grebeg Pasar.
Grebeg Pasar digelar untuk menekan kenaikan harga beras. Heru mengimbau masyarakat tidak melakukan panic buying atau memborong beras.
“Beli beras secukupnya saja. Kami ingin masyarakat tetap merasa aman dan tenang, dengan kecukupan beras yang digelontokan Bulog. Ke depan kami lakukan monitoring,” urai dia.
Kegiatan itu akan menggandeng pihak-pihak terkait, untuk melihat perkembangan harga beras di pasaran.