SOLOPOS.COM - Bangunan Pasar Gedhe Klaten terlihat megah. Foto diambil Jumat (19/5/2023). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Bupati Klaten, Sri Mulyani, bersama sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mengecek pembangunan Pasar Gedhe Klaten yang hampir rampung, Sabtu (20/5/2023) siang. Kunjungan itu dilakukan Mulyani untuk memastikan progress pembangunan pasar sekaligus memetakan penataan pedagang.

Proyek pembangunan Pasar Gedhe Klaten dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pembangunan pasar sudah dimulai sejak akhir 2021 lalu. “Alhamdulillah Pasar Gedhe yang kita tunggu-tunggu sudah hampir selesai. Nanti segera kami operasionalkan,” kata Mulyani.

Mulyani terkesan ketika kali pertama memasuki pasar yang kini terdapat dua kompleks bangunan. “Pasarnya keren, manteb, dan gede banget,” kata Mulyani sembari tertawa saat ditanya kesannya ketika kali pertama masuk kompleks bangunan Pasar Gedhe Klaten.

Mulyani mengatakan kedatangannya ke pasar tersebut untuk mengecek secara langsung kondisi pasar yang berlokasi di dekat Plasa Klaten dan Masjid Raya Klaten itu. Pengecekan itu sekaligus untuk pemetaan rencana penataan pedagang.

Penataan pedagang dilakukan dengan pembagian klaster-klaster pada dua komplek bangunan utama pasar tersebut.

“Hari ini saya mengecek kondisi Pasar Gedhe seperti apa dari lantai I sampai lantai III. Sehingga saya bisa menggambarkan bagaimana penataan para pedagang. Klaster kuliner dimana, klaster pakaian di mana, klaster sayuran, dan lain-lain sehingga nanti tepat lah dalam penempatan pedagang,” kata dia.

Mulyani mengatakan kios Pasar Gedhe Klaten ada 360 unit, kuliner 16 unit, los 494 unit, dan oprokan ada 209 unit. Sementara, parkir sepeda motor yang berada di gedung B lantai III mampu menampung 306 sepeda motor.

Selain itu, ada fasilitas pendukung berupa eskalator dan travelator yang menghubungkan antar lantai.

“Itu kapasitas yang ada di Pasar Gedhe Klaten baik di gedung A dan gedung B. Alhamdulillah juga difasilitas dengan eskalator dan travelator. Jadi para pembeli dan pedagang dimudahkan dengan sarana dan prasarana. Jadi ini lengkap selain itu ada musala. Nanti kami juga siapkan di APBD Perubahan apa yang perlu disiapkan untuk melengkapi pasar ini,” kata Mulyani.

Mulyani mengatakan Pasar Gedhe Klaten saat ini lebih tertata dan ramah lingkungan. Dia menilai pasar itu merupakan pasar tradisional yang semi pasar modern.

“Ini pokoknya pasar yang keren. Ini patut diapresiasi dan saya selaku Bupati Klaten berterima kasih pertama kepada Bapak Presiden, yang kedua kepada ibu Ketua DPR RI, dan yang ketiga kepada Pak Menteri PUPR,” kata dia.

Soal kapan pergeseran pedagang dari pasar darurat ke Pasar Gedhe Klaten, Mulyani mengatakan dilakukan secepatnya. Pemkab segera menyiapkan skenario penataan pedagang. “Lebih cepat lebih baik,” kata dia.

Berdasarkan pantauan, Mulyani terlihat menyusuri setiap lantai di gedung A dan gedung B Pasar Gedhe Klaten. Dia didampingi pejabat Pemkab Klaten serta perwakilan dari Kemen PUPR dan pelaksana proyek pembangunan.

Di jembatan penghubung antara gedung A dan gedung B yang berada di lantai III, Mulyani terlihat berhenti untuk menikmati pemandangan dari kawasan tersebut.

Sebagai informasi, anggaran pembangunan Pasar Gedhe Klaten mencapai Rp88 miliar. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pembangunan Pasar Gedhe Klaten dari Kementerian PUPR, Affi Triato, mengatakan pembangunan Pasar Gedhe Klaten sudah rampung.

Dia menjelaskan proyek pembangunan itu dimulai sejak Desember 2021. “Kemudian selesai waktu pelaksanaan dan serah terima pertama dari penyedia ke kami pada 15 Mei 2023,” kata Affi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya