SOLOPOS.COM - Dua dokter hewan dari Labkeswan Solo mengambil sampel darah sapi di kandang komunal Desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Kamis (19/1/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Tim dokter hewan dari Laboratorium Kesehatan Hewan (Labkeswan) Solo pada Kamis (19/1/2023) mendatangi kandang sapi komunal Dukuh Tenggak, Desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen. Mereka mengambil darah dari 33 ekor sapi di sana sebagai sampel untuk mengetahui ada tidaknya virus lumpy skin disease (LSD) dan penyakit mulut dan kuku (PMK).

Tim dokter Labkeswan Solo yang datang ada tiga orang. Di saat bersamaan, tim dari Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Sragen juga melakukan vaksinasi dan pengobatan. Sapi yang sehat disuntik vaksin LSD, sementara yang sakit disuntik obat antihistamin.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala DKP3 Sragen, Eka Rini Mumpuni Titi Lestari, memimpin langsung vaksinasi. Eka mengecek sendiri kondisi sapi-sapi di kandang komunal milik Kelompok Tani Ekopoyo Tenggak tersebut.

Dari 33 ekor sapi, ada satu ekor sapi yang akan disembelih pekan depan untuk hajatan. “Sapi yang akan disembelih tidak perlu divaksin tetapi harus dipastikan kesehatannya,” ujar Eka didampingi Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan DKP3 Sragen, drh. Toto Sukarno.

Ia mengaku tidak merencanakan vaksinasi dan pengobatan ini dilakukan bersamaan dengan pengambilan sampel dari Labkeswan Solo milik Pemprov Jateng. Eka menambahkan ada tiga dari 33 ekor sapi di kandang itu yang sakit. Satu ekor sakit PMK dan dua lainnya terkena LSD. Penyakit yang menyerang tiga ekor sapi itu belum parah karena langsung ditangani dokter hewan setempat.

“Penyakit LSD masih awal karena benjolannya belum banyak,” kata Eka.

Dari populasi 90.000 ekor sapi di Sragen, ada 355 ekor atau kurang dari 1% dari populasi yang terjangkit LSD. Ratusan ekor sapi yang positif LSD itu tersebar di 17 kecamatan. Paling banyak ada di Kecamatan Sukodono dengan 155 kasus.

“Stok vaksin baru sebanyak 4.000 dosis. Kebutuhan vaksin kami mestinya separuh dari populasi, yakni 45.000 dosis. Setiap satu dosisnya untuk satu ekor sapi,” jelas Eka.

Anggota Poktan Ekopoyo Tenggak, Sudirman, senang dengan adanya vaksinasi dari DKP3. Ia juga bisa berkonsultasi tentang penanganan kasus LSD . Dia berharap kasus LSD dan PMK bisa segera menghilang karena merugikan petani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya