Soloraya
Jumat, 11 Februari 2022 - 22:13 WIB

Cerita di Balik Makam Jaka Tarub di Jumantono Karanganyar

Diva Kristya  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi ziarah ke makam (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR — Makam atau petilasan Jaka Tarub tersebar di sejumlah daerah seperti di Grobogan, Pamekasan, dan ada pula di Karanganyarnya, tepatnya di Kecamatan Jumantono.

Berbicara soal Jaka Tarub, kisah tentangan banyak tersebar dalam beberapa versi. Salah satunya adalah Jaka Tarub yang dianggap sebagai salah satu pendekar sakti pasca runtuhnya Kerajaan Majapahit. Karena Jaka Tarub menjadi sosok yang berpengaruh bagi masyarakat, makam dan tempat kebesaran namanya dipusarakan.

Advertisement

Mengutip dari jurnal skripsi berjudul Kajian Struktural dan Nilai Pendidikan Cerita Rakyat Makam Joko Tarub dan Sapta Tirya Kabupaten Karanganyar karya mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Ristyowati, tahun 2010, Jaka Tarub dipercaya masyarakat mempunyai banyak makam.

Baca Juga: Petilasan Jaka Tarub di Jumantono, Ada 4 Makam yang Tak Berisi Jenazah

Advertisement

Baca Juga: Petilasan Jaka Tarub di Jumantono, Ada 4 Makam yang Tak Berisi Jenazah

Salah satu makamnya terletak di Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar. Daerah ini masih sangat kental dengan kepercayaan mistis, animisme, dan dinamismenya. Tradisi bersemedi atau tirakat masih sering dilakukan oleh penduduk sekitar dan para pendatang.

Makam Jaka Tarub berada di Desa Sambirejo dan mempunyai seorang juru kunci yang bernama Mbah Wiro. Mbah Wiro mengetahui cerita tentang makam Jaka Tarub sejak ia masih kecil. Ia mengaku merasakan berkah dari kekuatan yang dipercayainya.

Advertisement

Setelah menikah, Jaka Tarub dan Nawangwulan hidup bahagia sebelum kebohongan Jaka Tarub diketahui oleh Nawangwulan. Nawangwulan mengetahui pakaiannya yang disembunyikan Jaka Tarub di bawah tumpukan padi. Mengetahui hal tersebut Nawangwulan marah dan meninggalkan Jaka Tarub.

Baca Juga: Inilah Sosok Sabdo Palon, Peramal Ulung & Penguasa Tanah Jawa

Sepeninggal istri, Jaka Tarub melakukan pengembaraan. Pada saat hendak melanjutkan perjalanan Jaka Tarub meninggalkan semua pakaian dan pusaka yang dimilikinya. Pusaka dan pakaian itu dibungkus menjadi empat. Seorang warga menemukan bungkusan-bungkusan itu kemudian menguburkannya bersama warga yang lain. Kuburan itu berada di Sambirejo.

Advertisement

Kompleks makam Jaka Tarub berupa sebuah bangunan menyerupai rumah berukuran 2 meter x 4 meter yang terdapat empat kuburan. Kompleks makam Jaka Tarub berada di tengah sawah dan dikelilingi pohon-pohon dan persawahan milik penduduk.

Tidak jauh dari kompleks terdapat sendang atau belik. Menurut cerita, sendang tersebut merupakan tempat mandi para bidadari ketika turun ke bumi. Akan tetapi, sendang tersebut tidak terawat seperti dulu, karena lahan sekitar sendang itu sekarang sudah menjadi lahan pertanian.

Baca Juga: Aji Saka, Nenek Moyang Orang Jawa?

Advertisement

Kompleks tersebut dikeramatkan oleh penduduk karena dianggap merupakan peninggalan leluhur atau nenek moyang. Kepercayaan terhadap kekuatan gaib yang mereka yakini mengakibatkan adanya anggapan bahwa tempat tersebut membawa keberkahan.

Cerita Joko Tarub yang berada di kecamatan Jumantono tersebut dipecayai keberadannya oleh penduduk setempat, dan menjadi cerita yang diceritakan secara turun temurun. Akan tetapi, setelah berkembangnya zaman cerita tersebut kurang dipercayai dan hanya dianggap sebagai cerita yang tidak nyata.

Advertisement
Kata Kunci : Legenda Mitos Jaka Tarub
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif