SOLOPOS.COM - Kondisi Ndalem Kusumobratan yang disita Kejaksaan Agung karena terkait dengan kasus korupsi investasi di PT Asuransi Jiwa Taspen sejak tahun 2017 hingga 2020 dengan tersangka Maryoso Sumaryono, Kamis (12/5/2022) sore. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO – Aset berupa tanah dan bangunan di Kelurahan Gajahan, Pasar Kliwon, Solo, yang disita Kejaksaan Agung (Kejakgung) karena terkait kasus korupsi investasi di PT Asuransi Jiwa Taspen sejak tahun 2017 hingga 2020 dengan tersangka Maryoso Sumaryono, Kamis (12/5/2022), ternyata merupakan Ndalem Kusumobratan.

Rumah itu dulunya merupakan rumah dari Pangeran Kusumobroto yang merupakan putra dari SISKS Paku Buwono (PB) X. Aset yang kini haknya dipegang oleh PT Swarna Surakarta Hadiningrat tersebut seluas 10.795 meter persegi, yang terdiri dari tiga sertifikat hak guna bangunan (SHGB) yaitu nomor 208, nomor 237, serta nomor 300.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

SHGB Nomor 208 seluas 1.350 meter persegi, SHGB Nomor 237 seluas 9.150 meter persegi, dan SHGB Nomor 300 seluas 295 meter persegi. Pemerhati sejarah Kota Solo, Dani Saptoni, Jumat (13/5/2022), mengonfirmasi aset tanah dan bangunan yang disita Kejakgung merupakan Ndalem Kusumobratan yang bersejarah.

“Jadi Ndalem Kusumobratan itu merupakan salah satu Ndalem Pangeran utama Keraton Kasunanan Surakarta. Pangeran utama itu merupakan pangeran Putra Dalem yang mempunyai jabatan penting di Keraton. Pangeran Kusumobroto itu kalau tidak salah Pengageng Sentana Dalem,” terang dia melalui sambungan telepon seluler (ponsel).

Dani kemudian bercerita sejumlah Pangeran atau putra dari PB X dipercaya untuk menjadi Pengageng Keraton, seperti Pangeran Kusumobroto, Pangeran Hangabehi, dan Pangeran Kusumoyudho. Ada juga Pangeran Aryo Mataram yang merupakan menantu dari PB X, serta merupakan suami dari GKR Alit, yang memiliki Ndalem Kalitan.

Baca Juga: Gibran Paparkan 10 Program Prioritas Pembangunan Solo, Apa Saja?

“Ndalem Kusumobratan ini merupakan salah satu Ndalem yang istimewa bagi Kasunanan, terutama di era PB X. Istimewa karena dulu ada bangunan balkon yang diperuntukkan Sinuhun PB X kalau sedang nonton watangan atau latihan perang tombak para prajurit di Alun-alun Kidul. Sinuhun melihat dari balkon itu,” urai dia.

Menurut Dani di Ndalem Kusumobratan juga disediakan sebuah musala untuk salat PB X. Setahu dia ada cerita rakyat atau folklore yang berkembang terkait Ndalem Kusumobratan. “Ndalem itu salah satu yang horor atau punya nilai mistis karena ada satu sumur, namanya sumur Bandung. Sumur itu sampai ke perut bumi,” kata dia.

Baca Juga: Indonesia Punya 75 Jenis Soto, Lima di antaranya Khas Solo

Sumur itu konon sudah ada sejak sebelum Keraton Kasunanan Solo dibangun. Sumur tersebut lantas dibangun menjadi bagus dan digunakan sebagai saluran air untuk memasok kebutuhan air di Keraton Kasunanan Solo. Air di sumur Ndalem Kusumobratan juga sering diambil untuk kebutuhan saat ritual adat Keraton Kasunanan.

“Sumur yang di Ndalem Kusumobratan, zaman dulu merupakan salah satu sumur penting yang kalau ada ritual adat butuh air dari tujuh sumur, salah satunya dari situ. Itu sumur alami. Di era PB IV sumur itu dibangun,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya