SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, saat menyampaikan Nota Penjelasan tentang Raperda Penyelenggaraan Bangunan Gedung (PBG) serta Raperda Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Solo 2023-2053, molor sekira satu jam, Kamis (19/10/2023) siang. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Ada yang menarik dari pelaksanaan Rapat Paripurna DPRD Solo, Kamis (19/10/2023) siang. Enggak biasanya alias baru pertama kali terjadi, rapat paripurna yang dihadiri Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka molor sekitar satu jam.

Sesuai jadwal, Rapat Paripurna DPRD Solo dimulai pukul 10.00 WIB. Tapi pada praktiknya baru dimulai pukul 10.55 WIB. Penyebab molornya agenda rapat karena belum tercapai kuorum atau anggota DPRD Solo yang datang belum memenuhi jumlah minimal.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kondisi itu membuat Gibran harus menunggu lama di Ruang Ketua DPRD Solo. Dalam aturan baku rapat paripurna jumlah kehadiran anggota Dewan paling tidak harus 2/3 dari total anggota DPRD Solo.

Agenda rapat paripurna itu, yakni penyampaian Nota Penjelasan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka tentang Raperda Penyelenggaraan Bangunan Gedung (PBG) serta Raperda Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Solo 2023-2053.

Ketua DPRD Solo, Budi Prasetyo, mengatakan terlambatnya para anggota DPRD Solo dikarenakan berbagai alasan.

“Kami semua dari latar belakang parpol dan intensitas politik menjelang 2024 sudah semakin tinggi. Jadi kalau kemudian ada yang datang terlambat atau izin, asalkan tetap masih dalam kuorum, kami tetap laksanakan rapat,” urai dia.

Ditanya apakah molornya agenda rapat paripurna DPRD Solo terkait dinamika politik nasional saat ini, Budi menampiknya. Seperti diketahui, Gibran santer dikabarkan akan menjadi Cawapres dari Prabowo Subianto yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM). Bila itu terjadi, Gibran akan secara otomatis keluar dari PDIP.

Hal senada dijelaskan Ketua Fraksi PDIP DPRD Solo, YF Sukasno. Dia tidak sependapat bila molornya agenda rapat paripurna siang ini dikarenakan dinamika politik nasional. Menurut dia, hal biasa ketika agenda rapat paripurna mundur waktunya karena belum kuorum. Hal itu terkait dengan Tata Tertib DPRD Solo.

“Teman-teman anggota DPRD Solo yang tidak datang ada yang sakit, ada yang izin, tapi ya memang molor. Akhirnya saya tadi telepon teman-teman yang mungkin masih di perjalanan untuk segera datang, karena hampir 60 menit molornya. Dan kalau dikaitkan dengan dinamika politik nasional saya kira tidak ya,” ujar dia.

Sukasno mengatakan sebagai Ketua Fraksi PDIP dirinya diinstruksikan oleh Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri untuk mengawal kebijakan-kebijakan kepala daerah. Sebab, Wali Kota dan Wawali Solo merupakan kader PDIP. Tugas pengawalan terus dilakukan.

“Kami masih tetap itu sampai saat ini kebijakan apa pun Mas Wali Kota, dan itu sesuai dengan garis perjuangan partai ya kami kawal. Kaitannya dengan konstelasi politik, sampai saat ini kami yakin bahwa Mas Wali Kota tetap sebagai kader PDIP. Menjadi tugas kami untuk mengawal kebijakan-kebijakan beliau,” ujar dia.

Saat rapat paripurna berlangsung, Juru bicara (Jubir) Fraksi PKS DPRD Solo, Didik Hermawan, mendoakan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menjadi Cawapres 2024.

“Assalamaualaikum warrahmatullahi wabarakatuh. Yang kami hormati saudara Wali Kota dan semoga menjadi cawapres Republik Indonesia,” kata Didik sembari tersenyum dan mendapat sambutan tepuk tangan dari para peserta rapat saat membacakan Pandangan Umum FPKS DPRD Solo atas Raperda tentang Penyelenggaraan Bangunan Gedung (PBG) serta Raperda tentang Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Solo, Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya