Soloraya
Rabu, 2 Agustus 2023 - 15:18 WIB

Cerita Penemuan Ribuan Koin Uang Kuno yang Bikin Heboh di Slogohimo Wonogiri

Tim Solopos  /  Fadila Alfiani Arifin  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ribuan keping koin uang kuno berusia kurang lebih 1.000 tahun yang ditemukan Desa Gunan, Slogohimo, Wonogiri, pada akhir Agustus 2018. (kemdikbud.go.id)

Solopos.com, WONOGIRI — Masyarakat Wonogiri pernah dihebohkan dengan penemuan ribuan koin uang kuno di wilayah Kecamatan Slogohimo pada akhir Agustus 2018 lalu.

Balai Pelestarian Cagar Budaya atau BPCB Jawa Tengah mengambil 48 sampel uang koin kuno itu dan dari hasil penelitian diketahui uang itu berasal dari abad ke-8 hingga abad ke-13 Masehi. Artinya uang itu berusia sekitar 1.000 tahun.

Advertisement

Penemuan itu membuktikan Kabupaten Wonogiri menyimpan banyak peninggalan arkeologis yang menjadi jejak sejarah dan peradaban yang bisa dirunut hingga satu milenia yang lalu.

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, penemuan ribuan koin uang kuno itu terjadi pada 31 Agustus 2018 lalu oleh seorang petani asal Dusun Bulak Kulon, Desa Gunan, Slogohimo, Wonogiri. Penemuan itu terjadi secara tidak sengaja.

Advertisement

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, penemuan ribuan koin uang kuno itu terjadi pada 31 Agustus 2018 lalu oleh seorang petani asal Dusun Bulak Kulon, Desa Gunan, Slogohimo, Wonogiri. Penemuan itu terjadi secara tidak sengaja.

Mengutip artikel BPCB Jateng yang diunggah di laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, saat itu Sugiyono tengah mengairi lahan pertaniannya. Air mengikis pinggir pematang sawah.

Di tanah yang terkikis itu terdapat bongkahan berisi koin yang setelah digali jumlahnya mencapai ribuan. Berat ribuan koin itu diperkirakan mencapai 5 kg. Beberapa tahun sebelumnya, Sugiyono juga menemukan benda serupa di sawahnya dalam jumlah lebih banyak.

Advertisement

Penelitian BPCB Jateng

Mengetahui adanya temuan berpotensi sejarah tersebut, Polsek Slogohimo mengarahkan Sugiyono agar mengamankan temuannya itu. Temuan koin uang kuno itu kemudian dilaporkan ke BPCB Jawa Tengah yang langsung datang ke lokasi pada 7 September 2018.

Dari pengamatan awal kala itu diketahui koin kuno itu merupakan keping mata uang China karena ada koin yang bertuliskan Huang Jian Yuan Bao. Saat ditemukan kondisi koin itu sebagian besar masih menggumpal karena proses patinasi pada bahan logam.

Lokasi penemuan ribuan keping koin uang kuno di Desa Gunan, Slogohimo, Wonogiri, akhir Agustus 2018 lalu. (BPCB Jateng/kebudayaan.kemdikbud.go.id)

BPCB Jawa Tengah saat itu mengambil 48 sampel koin untuk diteliti. Ukuran koin itu berdiameter antara 2,3 cm hingga 2,5 cm dengan ketebalan 1 mm, serta di bagian tengahnya terdapat lubang berbentuk persegi panjang.

Advertisement

Dari hasil penelitian BPCB Jateng pada penemuan di Slogohimo, Wonogiri, itu diketahui koin kuno tersebut merupakan uang yang digunakan pada masa Kerajaan Xia Barat (1032-1227 Masehi) dan Kerajaan Sung/Song Utara, Tiongkok (960-1127 Masehi).

Kerajaan Xia Barat menguasai beberapa daerah antara lain Tiongkok bagian barat laut yang saat ini meliputi Provinsi Ningxia, Gansu, Qinghai Timur, Shaanxi Utara, Xianjing Timur Laut, sebagian Mongolia terutama Mongolia Selatan.

Kompensasi bagi Penemu

Sedangkan Kerajaan Sung/Song Utara adalah bagian dari Dinasti Sung/Song. Dinasti ini merupakan salah satu dinasti yang memerintah di Tiongkok sebelum Tiongkok diinvasi oleh bangsa Mongol.

Advertisement

Kepala Unit Candi Sewu BPCB Jateng, Deny Wahyu Hidayat, yang diwawancarai Solopos.com pada September 2018 lalu menyampaikan ribuan koin kuno yang ditemukan di Slogohimo, Wonogiri, berbahan tembaga dengan diameter 2,3 cm-2,5 cm dan di tengah terdapat lubang berbentuk persegi.

Di salah satu sisi koin terdapat aksara atau huruf yang menunjukkan pertanggalan relatif. Koin yang bertuliskan Huang Jian Yuan Bao, menurut Deny, adalah uang yang digunakan pada masa Kerajaan Xia Barat.

“Diduga koin bisa sampai wilayah Wonogiri karena dahulu dibawa pedagang dari Tiongkok. Memang dahulu pedagang Tiongkok sampai berdagang ke pedalaman yang sekarang menjadi Wonogiri, Klaten, dan sebagainya,” kata Deny.

Dia melanjutkan koin tersebut telah berusia lebih dari 50 tahun, sehingga memenuhi salah satu syarat untuk dikaji sebagai cagar budaya. Sebagian koin hasil temuan dapat dirawat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri sebagai koleksi dan sebagian lainnya dapat diserahkan kepada penemu.

“Penemunya bisa diberi kompensasi berdasar nilai tembaga, berat, nilai arkeologi, kesejarahan, dan nilai kejujuran penemu. Ada tim khusus yang menilai,” kata Deny.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif