Soloraya
Minggu, 7 April 2024 - 17:28 WIB

Cerita Peserta Mudik Gratis asal Klaten, Bisa Hemat Jutaan Rupiah & Tidak Lelah

Taufiq Sidik Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peserta mudik gratis turun dari bus di Terminal Ir Soekarno Klaten, Sabtu (6/4/2024) malam. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Program mudik gratis yang bergulir setiap tahun menjelang Lebaran memberikan banyak keuntungan bagi warga perantau yang terakomodasi. Mereka bisa menghemat uang hingga jutaan rupiah, sekaligus menghemat energi karena tidak perlu capai-capai berkendara motor atau mobil.

Seperti yang diceritakan para peserta mudik gratis dari Pemkab Klaten yang di Terminal Ir Soekarno, Sabtu (6/4/2024) malam. Tahun ini ada 10 bus yang diberangkatkan dengan jumlah total peserta mudik gratis sekitar 500 orang.

Advertisement

Guntoro, 51, menjadi salah satu peserta mudik gratis tersebut. Bukan kali pertama ini pria yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang dan tinggal di Jakarta Selatan itu ikut program mudik gratis.

“Saya sudah lima kali ini ikut. Setiap tahun ikut mudik gratis. Kalau tahun kemarin saya tidak kebagian tiket untuk yang mudik seperti ini [dari Pemkab]. Akhirnya ikut yang Bank Jateng,” kata Guntoro saat ditemui Solopos.com di Terminal Ir Soekarno Klaten, Sabtu.

Advertisement

“Saya sudah lima kali ini ikut. Setiap tahun ikut mudik gratis. Kalau tahun kemarin saya tidak kebagian tiket untuk yang mudik seperti ini [dari Pemkab]. Akhirnya ikut yang Bank Jateng,” kata Guntoro saat ditemui Solopos.com di Terminal Ir Soekarno Klaten, Sabtu.

Bagi Guntoro, tak sulit untuk mendapatkan tiket program mudik gratis. Terlebih dia menjadi pengurus Paguyuban Warga Klaten (PWK) yang berkolaborasi dengan Pemkab untuk mengelola peserta mudik gratis. “Tahun ini saya mudik bersama satu keluarga saya total ada lima orang,” jelas pria yang mudik ke wilayah Kecamatan Pedan itu.

Guntoro mengatakan ikut mudik gratis menjadi solusinya agar bisa pulang kampung tanpa dibebani biaya tinggi. Seperti yang jamak diketahui, harga tiket bus saat momen Lebaran seperti ini naik drastis.

Advertisement

Rebutan Tempat Duduk

Hal senada disampaikan Kornel dan Maria, pasangan suami-istri yang mudik dari Tangerang ke Tulung, Klaten. Pasangan itu baru kali pertama ikut program mudik gratis. Biasanya, mereka mudik dengan teman menumpang satu mobil.

“Biasanya mobilan sama teman. Enakan ikut mudik gratis seperti ini. Tidak capek nyetir. Kemudian menghemat biaya apalagi tiket bus jelang Lebaran seperti ini naik 100 persen,” kata Kornel.

Peserta mudik gratis lainnya, Suyitno, 51, mengatakan minat warga perantauan untuk ikut program mudik gratis sangat tinggi. Dia mencontohkan ketika sebagian tiket mudik gratis itu ditawarkan via online, dalam rentang dua jam tiket langsung ludes.

Advertisement

“Jadi tiketnya itu sebagian lewat paguyuban. Kalau tidak masuk paguyuban, itu melalui online. Kemarin istri mantengin online itu habisnya cepat,” kata Suyitno.

Tak hanya saat berburu tiket, Suyitno mengatakan ketika mendapatkan kursi bus pun penuh tantangan. Saking sulitnya dapat kursi, Suyitno pun harus terpisah atau berbeda bus dengan istri dan anak-anaknya. “Harapannya ke depan untuk pelayanan pendataan bisa diperbaiki lagi,” kata Suyitno.

Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono, mengatakan setiap tahun Pemkab membuka program mudik gratis. Dalam pengelolaannya, Pemkab bekerja sama dengan PWK lantaran yang memiliki data soal nama-nama warga Klaten yang ada di perantauan khususnya di Jabodetabek.

Advertisement

“Dari tahun ke tahun Pemkab pasti kirim [bus mudik gratis]. Saya melihat dari tahun ke tahun jumlahnya bertambah, fasilitas busnya semakin bagus,” kata Jajang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif