SOLOPOS.COM - Bupati Klaten, Sri Mulyani, menerima piagam penghargaan pencatatan rekor penyemprotan eco enzyme ke udara secara serentak terbanyak dari perwakilan MURI di Alun-alun Klaten, Jumat (7/1/2022). (Taufiq Sidik Prakoso/Solopos)

Solopos.com, KLATEN — Puluhan ribu orang melakukan penyemprotan eco enzyme serentak di seluruh wilayah Klaten, Jumat (7/1/2022).

Penyemprotan itu tercatat di Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) sebagai penyemprotan eco enzyme ke udara secara serentak terbanyak tingkat kabupaten menggunakan 50.000 spayer. Kegiatan tersebut diinisiasi PMI Klaten.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Penyemprotan dilakukan di berbagai lokasi. Seperti Alun-alun Klaten, rumah sakit, puskesmas, sekolah polsek, serta koramil di seluruh Klaten.

Perwakilan MURI, Sri Widayati, mengatakan penyemprotan eco enzyme ke udara secara serentak terbanyak tingkat kabupaten itu menjadi rekor ke 10.194 yang tercatat di MURI sejak lembaga itu berdiri pada 1990.

“Atas rekor ini kami anugerahkan piagam penghargaan piagam penghargaan ke Bupati Klaten, Sri Mulyani, dan sukarelawan se-Kabupaten Klaten. Harapannya dengan penyemprotan eco enzyme ini bisa menjernihkan udara, mempertebal lapisan ozon, membunuh bakteri khususnya virus Covid-19,” ujar Sri Widayati seusai piagam penghargaan.

Baca Juga: Vaksinasi Gratis di Boyolali, Super Air Jet Sasar 294 Anak

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan penyemprotan eco enzyme itu dilakukan di 26 kecamatan melibatkan berbagai kalangan seperti sukarelawan, Forkompinda, Forkompincam, serta berbagai OPD, sekolah hingga rumah sakit swasta.

“Kegiatan ini juga menjadi momentum yang tepat bahwa Pandemi Covid-19 belum selesai dan seluruh pihak didorong termasuk masyarakat Klaten agar tidak kalah dengan Covid-19,” kata dia.

Mulyani memastikan secara klinis eco enzyme aman. Eco enzyme dibuat menggunakan bahan organik. “Secara klinis aman dan tidak berbahaya bagi siapa yang menghirup atau terkena,” jelas dia.

Ketua PMI Klaten, Purwanto Anggono Cipto, mengatakan kegiatan tersebut digelar untuk kian mengenalkan eco enzyme ke masyarakat. “Eco enzyme menjadi cairan organik ramah lingkungan dan multiguna,” kata Purwanto.

Baca Juga: Rehab RTLH Klaten Andalkan Gelontoran Dana Bantuan Provinsi dan Pusat

Sebelumnya, Purwanto mengatakan bahan baku pembuatan eco enzyme merupakan sampah organik. Dia mencontohkan sampah organik yang bisa digunakan untuk pembuatan eco enzyme yakni buah.

“Sampah organiknya bisa buah-buahan atau kulit buah yang penting tidak busuk. Bisa dicampur sisa sayuran, tetapi paling banyak 20 persen,” jelas Purwanto.

Sampah organik itu kemudian dicampur dengan molase (tetes tebu) serta air dengan perbandingan 1 (molase) : 3 (sampah organik) : 10 (air).

“Kemudian dimasukkan dalam wadah dan diusahakan hanya 60 persen dari total wadah yang terisi air karena bisa menghasilkan gas,” kata Purwanto.
Dari pengolahan itu, eco enzyme bisa dipanen setelah tiga bulan. Purwanto mengatakan eco enzyme memiliki banyak manfaat.

Baca Juga: Dalang di Trucuk Klaten Ubah Ban Bekas Jadi Pot hingga Hiasan Menawan

“Sifatnya secara makro bisa digunakan untuk mengurangi polusi udara, air, seperti untuk pembersih udara mengurangi pengaruh karbon dioksida dan gas metana dengan disemprotkan. Kemudian eco enzyme bisa bermanfaat untuk mempertebal lapisan ozon, mengurangi pemanasan global,” urai dia.

Secara mikro, Purwanto menjelaskan eco enzyme bisa dimanfaatkan untuk pengganti disinfektan kimia. Pada skala rumah tangga, eco enzyme bisa dimanfaatkan untuk mengepel dan membunuh bakteri yang ada di lantai dengan perbandingan 1 ml eco enzyme dicampur 1 liter air.

Manfaat lain yakni untuk mencuci, pengganti sampo, serta masker wajah. Selain itu bisa digunakan untuk menyembuhkan luka seperti luka bakar atau tergores. “Bisa untuk maskeran dan saya sendiri sudah membuktikan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya