Solopos.com, SOLO—Bentrok di car free day (CFD) Solo, Minggu (15/6/2014) berakhir damai. Amir Mudiriyah Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Solo, Mohammad Sholeh Ibrahim mengatakan korban didampingi ke dua orang tuanya pada Minggu malam, telah menandatangi surat pernyataan damai.
Dalam surat itu disebutkan ke dua belah pihak tidak akan menempuh upaya hukum usai penandatanganan surat. (Baca Juga: Bentrok Berakhir Damai, Ketegangan di CFD Solo, Proses Mediasi, Minuman Keras Jadi Penyebab? Jaga Kondusivitas Solo)
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
“Saya sebagai penanggungjawab JAT dan LUIS, bersama dengan korban didampingi ke dua orang tua korban telah menandatangani perjanjian damai di Mapolresta Surakarta. Dalam surat itu kami menyepakati tidak akan ada tuntutan [tindak pidana pemukulan] di belakang,” jelasnya, saat dihubungi Solopos.com Senin (16/6).
Usai pertemuan tersebut, sambung Sholeh, tidak ada pertemuan lanjutan antar ke dua belah pihak. “Kami tidak akan mengadakan pertemuan lagi dengan korban. Pertemuan hanya sekali di Mapolresta. JAT hanya akan menggelar rapat internal untuk evaluasi,” imbuh dia.
Sholeh juga mengatakan kegiatan long march bakal terus berlanjut, meski sempat terjadi insiden. Pasalnya, kegiatan itu sudah menjadi agenda rutin tiga bulanan yang dilakukan JAT.
“Acara Minggu kemarin adalah pekan ke lima, sekaligus menyambut Bulan Ramadan. Memang kami ajukan hari-nya, dan hanya diikuti 140an orang dari berbagai elemen umat Islam di Solo seperti JAT dan Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) dan Ahlun Islah,” beber dia.
Sholeh juga mengatakan bakal berkoordinasi dengan LUIS untuk pengarahan kepada jemaah agar insiden sebelumnya tidak terulang.