Soloraya
Minggu, 2 Maret 2014 - 17:15 WIB

CFD SOLO : Tabloid Berbau Politis Beredar di Car Free Day Slamet Riyadi

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana Car Free Day (CFD) Jl. Slamet Riyadi, Solo (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO—Arena car free day (CFD) Jl. Slamet Riyadi tampaknya menjadi lahan menggiurkan bagi sejumlah kepentingan politik. Ketika aksi penggalangan dukungan bagi figur politik dilarang, kini muncul langkah baru berupa pembagian tabloid berbau politis.

Pantauan Solopos.com, Minggu (2/3/2014), tabloid bernama “CFD” ini dibagikan secara masif kepada pengunjung ruang bebas asap kendaraan tersebut.

Advertisement

Tabloid yang beralamat redaksi di Semanggi RT 05/RW 6 Pasar Kliwon itumengangkat tema utama “Gampangnya Jadi Caleg”. Di sejumlah rubrik tampak dibahas profil caleg berikut kegiatannya.

Sedangkan pernak-pernik CFD sendiri justru tak menjadi pokok bahasan. “Tadi saya dikasih gratis, ya terima saja,” ujar Nino, 20, seorang pengunjung CFD kepada Solopos.com.

Advertisement

Sedangkan pernak-pernik CFD sendiri justru tak menjadi pokok bahasan. “Tadi saya dikasih gratis, ya terima saja,” ujar Nino, 20, seorang pengunjung CFD kepada Solopos.com.

Mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Solo ini mengaku sudah dua kali mendapat tabloid. Dia mengaku kecewa lantaran berita yang dibahas di media itu kurang sesuai dengan namanya.

Menurut Nino, pemberitaan mengenai caleg kurang relevan dengan jargon tabloid tersebut. “Jargonnya saya baca media informasi, budaya dan bisnis. Namanya CFD.

Advertisement

Hal senada disampaikan pengunjung CFD lain, Kholiq, 30. Menurut warga Gajahan ini, tidak ada yang baru dengan isi berita Tabloid CFD. Ia mengaku sudah pernah membaca materi penulisan Tabloid CFD di media lain sebelumnya. Lantaran tanpa konsep yang jelas, ia khawatir tabloid itu ke depan hanya menjadi alat kampanye politik di CFD.

“Berita lain hanya tempelan. Lantas apa bedanya dengan membagikan selebaran caleg?.”

Staf Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo yang biasa memantau CFD, Ridho Taqobalallah, mengatakan Dishubkominfo tak tahu menahu ihwal pembagian tabloid di CFD.

Advertisement

Pihaknya segera berkoordinasi dengan pimpinan untuk mengambil langkah selanjutnya. “Yang jelas tabloid itu bukan bikinan kami, wong isinya juga tidak jelas. Foto saya sama berita-berita di surakarta.go.id ada yang dicomot di media itu,” tuturnya.

Dikonfirmasi, pemilik Tabloid CFD, Yustina Yenny, mengatakan bahasan tabloidnya memang tidak mengkhususkan aktivitas di CFD. Sesuai tagline, pihaknya ikut membahas soal bisnis dan budaya. “Jadi bukan media politik.”

Disinggung apakah pembagian tabloid atas sepengetahuan Dishubkominfo, ia tidak menjawab gamblang. “Kami tidak cuma bagi di CFD kok, ada di pasar rakyat Manahan juga. Sepekan kami cetak 2.000 eksemplar.”

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif