SOLOPOS.COM - Para biker anggota komunitas sepeda onthel yang tergabung dalam Paguyuban Onthel Sragen (POS) kecele lantaran Pemkab Sragen tak menggelar car free day (CFD), Minggu (15/7/2012).(Espos/Tri Rahayu)
Para biker anggota komunitas sepeda onthel yang tergabung dalam Paguyuban Onthel Sragen (POS) kecele lantaran Pemkab Sragen tak menggelar car free day (CFD), Minggu (15/7/2012).(Espos/Tri Rahayu)
SRAGEN—Puluhan warga di sekitar Kota Sragen kecewa dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen yang menghentikan aktivitas car free day (CFD) mulai Minggu (15/7/2012). Mereka kecele datang di sekitar Alun-alun Sasana Langen Putra yang terletak di depan Kantor Pemkab Sragen karena tak ada CFD.
Para pedagang kaki lima (PKL) juga kecele setelah menggelar dagangan, sedangkan jumlah pengunjung CFD tak banyak yang datang. Salah seorang pengunjung CFD, Ari Widiyanto, 19, saat ditemui Solopos.com, Minggu, mengaku kecewa dengan kebijakan Pemkab Sragen yang tidak memberikan sosialisasi tentang tidak adanya kegiatan CFD. Menurut dia, arena CFD ini merupakan arena untuk olahraga dan refresing masyarakat sekitar Kota Sragen.
“Mestinya Pemkab Sragen menyosialisasikan jauh hari agar tidak banyak masyarakat yang kecele. Hari ini, puluhan orang yang kecele. Saya sendiri bersama tiga orang lainnya dari Tangkil juga kecele dan kecewa karena tidak bisa refresing di CFD,” ujar pemuda asal Kampung Tangkil RT 003/RW 009, Sragen Kota.
Kabag Humas Pemkab Sragen, Totok Sutrisnanto, mengatakan kegiatan CFD sementara ditutup mulai sejak Minggu hingga 26 Agustus mendatang. Kebijakan penutupan CFD ini, terang dia, disebabkan adanya betonisasi di jalur ring road utara. Untuk sementara arus kendaraan dari arat barat atau Solo dialihkan masuk kota karena tidak ada jalur alternatif lain.
“Perbaikan jalur ring road utara berdampak pada penutupan kegiatan CFD. Kebijakan itu sudah kami sosialisasikan sejak Jumat (13/7) siang melalui siaran Radio Bhuana Asri,” pungkasnya.
