Soloraya
Senin, 28 November 2022 - 08:23 WIB

Channamor, Produk Herbal Antidiabetes Karya Mahasiswa S1 Farmasi UMS

Tiara Surya Madani  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung melihat obat herbal antidiabetes, Channamor, karya mahasiswa S1 farmasi UMS di ajang pameran Muhammadiyah Innovation Technology Expo (MITE) di De Tjolomadoe beberapa waktu lalu. (Istimewa/UMS)

Solopos.com, SUKOHARJO– Tim peneliti Prodi S1 Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menemukan obat herbal antidiabetes hasil dari Penelitian Pengembangan Unggulan Perguruan Tinggi (PPUPT) yang dilaksanakan pada 2021-2022.

Hasil riset dengan merek dagang Channamor itu merupakan obat antidiabetes berbentuk herbal berbahan dasar ekstrak ikan gabus dan buah pare.

Advertisement

Formulasi ekstrak ikan gabus dan buah pare dalam Channamor diharapkan dapat menurunkan kadar gula dalam darah.

Pembimbing koordinasi penelitian, Muhtadi, berharap obat antidiabetes ini dapat menurunkan kadar gula darah. Selain itu, penemuan obat ditujukan mempercepat penyembuhan luka, khususnya bagi pasien yang memiliki masalah luka gangren.

Produk obat herbal dari hasil riset ini telah melalui beberapa tahap penelitian, anatara lain uji pra-klinik secara in vivo, uji standardisasi ekstrak, uii keamanan produk, dan uji klinis pada sukarelawan sehat serta penderita diabetes dalam jumlah terbatas.

Advertisement

“Channamor sudah kami daftarkan ke BPOM RI [Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia] untuk mendapatkan izin edar bersama CV Arba’in Jaya Mandiri Solo,” kata Muhtadi, Jumat (25/11/2022).

Pendaftaran TR POM dan merek Channamor dilakukan untuk melegalisasi, hilirisasi, dan komersialisasi produk hasil riset agar dapat dimanfaatkan masyarakat.

Untuk mengenalkan kepada masyarakat, Channamor telah diikutsertakan dalam pelaksanaan Muhammadiyah Innovation Texhnology Expo (MITE) yang diselenggarakan 17-21 November 2022 di De Tjolomadu, Karanganyar.

Advertisement

“Hilirisasi dan komersialisasi produk hasil riset dilakukan dengan memanfaatkan pameran dan melalui berbagai media, baik online maupun offline,” lanjut Muhtadi.

Dengan mengikutsertakan hasil riset ke pameran, ia berharap masyarakat dapat memahami produk herbal tersebut. Sehingga dalam pengimplementasian dapat membantu masyarakat dalam menjaga kesehatan.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif